MERASAKAN hal yang sama dengan siswa-siswi pelajar di kota Palembang dalam menghadapi kabut asap yang terjadi beberapa pekan ini, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda secara langsung bertindak dengan cara membagikan masker kepada peserta didik Sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) 53.
Hal ini dibenarkan Fitrianti Agustinda Wakil Walikota Palembang bahwa besok akan diberlakukan masuk sekolah jam 08.00, jika dihari normal (tidak ada kabut) pukul 6.30 masuk sekolah maka disaat musim kabut ini sekolah akan masuk siang untuk SD dan SMP dan pulangnya akan direncanakan pukul 13.30 sesuai keputusan Dinas Pendidika yang akan mengeluarkannya.
“Kalau memang keadaan sangat berbahaya, maka sekolah akan diliburkan, sesuai dengan arahan dinas terkait yang sudah melakukan dan memberikan keterangan dengan hasil penelitianya. Untuk guru tetap dilebih awal masuk sebelum siswa melakukan belajar-mengajar jika keadaanya makin memburuk maka guru juga diberlakukan untuk masuk siang sesuai aturan dari Dinas terkait,” jelasnya, kemarin. saat berkunjung ke SMP 53 Palembang.
Ia juga menambahkan, tidak hanya sekolah ini saja yang dibagikan maskernya ada banyak sekolah yang mendapatkan SD, SMP negeri dan Swasta. Untuk SMP 53 akan sudah kita bagikan sebanyak 800 maskes dan dititik lain rencana akan kita bagikan disimpang DPRD Provinsi kepada masyarakat pengguna jalan.
“Sampai saat ini kondisi udara kota Pembang masih baik, untuk sekolah yang memberlakukan jam pengajaran siang saya akan koordinasi kepada Dinas Pendidikan untuk dibahas lebih lanjut bagaimana pembagaian sistem belajar mengajarnya,” tambahnya.
Dilain hal Fitri menegaskan kepada sekolah yang menerapkan sistem uang infak kepada setiap murid untuk tidak lagi diberlakukan, karena metode yang diterapkan kurang efektif pasalnya jika kita ingin mengajarkan ilmu agama kepada siswa tidak harus seperti ini metodenya karena saya melihat nilai nominalnya sudah ditetapkan sebesar 3 ribu rupiah.
“Alangkah baiknya jika kita melakukan pelatihan dengan mengajari mereka untuk bersedekah dengan menyisihkan berapa saja uang saku mereka untuk dimasukan ke kotak amal musolah yang ada disekolah mereka masing-masing,” tutupnya.[**]