Pendidikan

Beasiswa Hafizpreneur Muba, Hafiz Siap Jadi Wirausaha

ist

DI Musi Banyuasin (Muba), jalan menuju sukses kadang selebar jalan kampung, tapi lubangnya bisa bikin motor oleng. Nah, Pemkab Muba sadar bahwa menambal jalan fisik saja tidak cukup, harus menambal jalan ekonomi anak muda juga, makanya muncul program Beasiswa Hafizpreneur baru saja mengirim 10 hafiz muda ke Universitas Tazkia Bogor.

Keren kan? bukan cuma hafal Qur’an, mereka juga dibekali jiwa wirausaha, jadi kalau nanti ada yang jualan gorengan, jangan heran kalau sambil hafalan Qur’an, dia bisa bikin laporan keuangan dan strategi pemasaran.

Biasanya orang pikir hafiz Qur’an itu hanya cocok jadi imam atau guru ngaji, salah besar! Muba paham, dunia sekarang butuh SDM yang punya iman, ilmu, dan keberanian bikin usaha, oleh karena itu, lahirlah istilah Hafizpreneur-hafiz sekaligus entrepreneur.

Kalau kata pepatah lama, “tak kenal maka tak sayang”,  anak muda harus kenal dunia usaha sejak dini, dengan begitu, hafalan Qur’an tidak hanya menjadi prestasi spiritual, tapi juga modal ekonomi. Jadi, mereka bukan cuma pencari kerja, tapi pencipta lapangan kerja. Bayangkan nanti 10 Hafizpreneur ini buka usaha halal, warung kopi syariah, bakery Sunnah, startup edukasi Qur’an online… Muba bisa jadi mini Silicon Valley versi Islami!.

Misalnya di warung kopi pinggir jalan di Sekayu:

Pak A: “Eh, anak kau dapet beasiswa Hafizpreneur?”

Pak B: “Iya, alhamdulillah. Hafal 30 juz, tapi katanya mau jualan donat syariah.”

Pak A: “Wuih, kalau aku hafal harga cabe di pasar aja udah syukur.”

Lucu, kan? tapi ada pesan seriusnya. Anak muda Muba bisa hafal Qur’an dan paham ekonomi, jadi kalau buka usaha, InsyaAllah tidak bangkrut karena kurang manajemen, bukan karena doa kurang lancar.

Kalau dilihat dari sisi kebijakan publik, Pemkab Muba sedang main cerdas, biasanya pemerintah cuma fokus fisik jalan, gedung, pasar. Sekarang fokus ke infrastruktur manusia, kenapa penting? Karena jalan bisa rusak, gedung bisa roboh, tapi SDM unggul bisa membangun masa depan lebih awet daripada beton K-500.

Dengan menanam karakter hafiz plus jiwa entrepreneur sejak dini, Muba menyiapkan generasi mandiri dan produktif, ini juga strategi politik publik yang cerdas investasi SDM lebih murah tapi dampaknya jangka panjang. Kalau dibandingkan dengan bangun pasar yang tiap tahun harus direnovasi, investasi di manusia jelas lebih return on investment-nya tinggi.

Kalau beasiswa ini diibaratkan sebagai benih, maka anak muda ini adalah pohon yang kelak akan berbuah manis. Pepatah bilang “Berikan ilmu pada pemuda, ia akan membangun negeri. Berikan harta saja, ia bisa habis tanpa bekal.”

Hafizpreneur adalah gabungan unik, adalah ilmu, iman, kemandirian ekonomi, jadi buahnya bukan hanya sukses pribadi, tapi bisa memberi manfaat untuk masyarakat luas. Misal, mereka bisa membuka lapangan kerja, menginspirasi teman sebaya, atau jadi mentor bisnis syariah.

Kalau politik biasanya identik dengan janji kampanye, Hafizpreneur ini mirip janji yang bisa dibuktikan, bisa dibayangkan kalau tiap kampung punya satu Hafizpreneur, anak-anak muda tidak hanya sibuk main HP, tapi juga belajar hafalan Qur’an sambil praktek bisnis.

Seandainya Hafizpreneur buka toko online kurma, kalau kurma habis, mereka hafal doa untuk rejeki lancar. Kalau laporan keuangan keliru, mereka hafal strategi marketing ala Qur’an. Lucu tapi serius.

Oleh karena itu, program ini mengajarkan kita satu hal penting, pendidikan tidak hanya soal nilai di rapor, tapi juga kemandirian ekonomi dan karakter. Pepatah lama bilang “Guru terbaik adalah pengalaman, dan murid terbaik adalah yang mandiri”.

Pemkab Muba memberi contoh nyata bahwa investasi di anak muda adalah investasi jangka panjang, dengan program Hafizpreneur, mereka menyiapkan generasi emas yang hafal Qur’an, paham bisnis, dan siap menciptakan lapangan kerja.

Kalau kabupaten lain mau ikut model ini, jangan cuma bikin program standar. Jadikan Hafizpreneur sebagai simbol generasi mandiri dan berakhlak mulia, dengan begitu, masa depan bukan hanya cerah, tapi juga halal dan berkah.

Dan siapa tahu, 10 Hafizpreneur Muba ini nanti jadi bos startup syariah mendunia, sambil tetap hafal Qur’an membuktikan bahwa iman dan ekonomi bisa jalan bareng, seperti dua roda sepeda yang harus seimbang supaya tidak terjatuh.[***]

Terpopuler

To Top