Sumselterkini.co.id, Lubuk Linggau – Rapat Paripurna Istimewa HUT Ke-21 Kota Lubuk Linggau di Kantor DPRD Kota berlangsung kemarin.
Dalam rangkaian HUT Ke-21 Kota Lubuk Linggau, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru memulai rangkaian kunjungan kerjanya dengan meresmikan langsung Gedung Kantor, PMI Kota Lubuk Linggau, Senin (17/10) siang
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan Gor Megang Kota Lubuk Linggau, dan diakhiri dengan Rapat Paripurna Istimewa HUT Ke-21 Kota Lubuk Linggau di Kantor DPRD Kota Lubuk Linggau.
Dalam arahannya di Paripurna tersebut, Gubernur Herman Deru mengucapkan selamat memperingati hari jadi ke-21 kepada Pemerintah Daerah dan seluruh masyarakat Kota Lubuk Linggau.
“Setiap keberhasilan pembangunan agar terus dipertahankan dan disempurnakan, Saya atas nama pemerintah Provinsi Sumsel dan seluruh masyarakat Sumsel mengucapkan selamat hari jadi ke-21 Kota Lubuk Linggau. Dengan segala kelebihannya, ada beberapa kota yang lahir sebagai kembaran kota ini se-Indonesia, tapi tidak semuanya melaju pesat seperti Kota Linggau,” ungkapnya.
Herman Deru mengakui, di kepemimpinan Walikota Prana Putra Sohe menjadikan Kota Lubuk Linggau sebagai kota yang diperhitungkan di Indonesia. Menurutnya, Walikota Lubuk Linggau merupakan kepala daerah yang agresif dan mampu mengendalikan medannya.
“Langkah sahabat saya Prana Putra Sohe yang begitu agresif, tau medan dan tau mengendalikannya. Ini tahun ke 9 pak Nanan menjadi Walikota apapun legacy dari pemimpin sebelumnya itu adalah prasasti untuk menjadi lebih baik, dengan kekompakan mimpi pemimpin sebelumnya terwujud di era ini,” katanya.
Dikatakan Herman Deru, Salah satu inovasi Pemerintah Provinsi Sumsel adalah Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang mengusung prinsip “Low Budget High Impact”. Program Pemerintah Provinsi Sumsel ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan mengubah pola pikir atau mindset masyarakat dari konsumen/pembeli menjadi produsen bahan pangan secara mandiri.[***]