GUBERNUR Sumsel H. Herman Deru meminta umat muslim/muslimah di Sumsel selalu meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disampaikan Bapak Rumah Tahfidz itu saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah bersama para muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji pada Kamis (4/11) siang.
Menurut Herman Deru Maulid Nabi Muhammad merupakan perwujudan cinta umat muslim terhadap keteladanan Nabi.
” Wujud cinta ini tidak cukup dengan merayakannya saja dan bergembira tapi kita hatus meneladani sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW. Termasuk juga sifat istri dan keluarganya,” tambah Gubernur Herman Deru.
Selain mengajak muslimat NU semakin rajin bershalawat, Herman Deru juga mengajak muslimat NU sebagai sarana mengintrospeksi diri atas apa yang telah dilakukan selama ini.
“Beliau adalah contoh pribadi yang memiliki akhlak mulia. Bahkan jauh sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau sudah terkenal atas sifat kejujurannya, sehingga mendapat julukan Al-Amin. Sejak kecil memiliki etos kerja yang tinggi, dan juga memiliki jiwa kepemimpinan yang demokratis, arif dan bijaksana, sehingga berhasil membangun tatanan masyarakat yang beradab,” jelas bapak infrastruktur itu.
Lebih jauh kata Herman Deru menyebut keteladanan Rasulullah ini tentu saja masih sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena beliau berhasil memimpin sebuah bangsa yang majemuk, dengan mengayomi semua kelompok masyarakat, membangun toleransi serta menjaga kerukunan umat.
“Kemajemukan tersebut tentu tidak jauh berbeda dengan kondisi bangsa kita, yang masyarakatnya berbeda-beda suku, agama, ras dan golongan,” imbuhnya.
Karena itu, pada kesempatan itu Herman Deru berharap semua umat dapat mencontoh apa yang diajarkan dan diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW. Bagaimana untuk saling menghargai, tolong menolong, rukun dan gotong royong. karena itu juga menjadi karakter dan jati diri yang harus tetap dilestarikan.
Tunjukkan bahwa sebagai mayoritas umat Islam mampu mengayomi umat agama lain. Sebarkan perdamaian dan sikap saling menghargai antar sesama. Kembangkan kebersamaan dan kerukunan hidup antar umat beragama. Termasuk bagaimana mengatasi permasalahan.
“Dengan demikian kita bukan menjadi sumber perpecahan dan pertengkaran tetapi justru menjadi kekuatan hebat bagi kemajuan pembangunan bangsa. Sehingga kita dapat mempertahankan Sumatera Selatan Zero Konflik,” ujarnya.
Sementara Ketua PW Muslimat Nahdlatul Ulama Sumsel, Dra Hj Failahsufah mengatakan Maulid Nabi Muhammad hendaknya menjadi sarana untuk lebih mencintai Rasulullah dan memaknai semua keteladanannya.
Selain itu Ia juga menghimbau para muslimat NU di masa pandemi seperti ini muslimat NU untuk tetap fokus. Selain rajin mengurus rumah tangga mereka juga diminta selalu mendampingi anak sekolah daring dan mencoba lebih kreatif.
” Konsen kita juga sekarang ikut berkontribusi meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak. Serta mencegah terjadinya pernikahan dini pada anak-anak usia yang belum semestinya,” jelas Failahsufah.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PWNU Sumsel KH. Amiruddin Nahrawi, Ketua FKUB Sumsel Mal’an Abdullah, serta Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel KH Rosyidin, Ketua Muslimat NU Palembang, Dr. hj Izzah Zen Syukri dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.(***)