WAKIL Gubernur Mawardi Yahya mengajak masyarakat khususnya umat muslim untuk selalu bersyukur karena hingga pagi Idul Adha 1443 hijriah ini semua masih diberi kesempatan menta’zhimkan syi’ar Islam.
Menurut Mawardi, bertakbir mengagungkan asmanya, ruku ‘ sujud dan bertaqarrub serta bersyukur atas segala karunia – Nya , lalu dilanjutkan dengan menyembelih hewan qurban, merupakan wujud ketaatan umat muslim pada perintah – Nya, meneladani rasul – Nya serta memperingati peristiwa pengorbanan nabi Ibrahim dan Ismail ‘ Alaihimas salam. Sehingga dengan penuh suka cita semua dapat berkumpul untuk melaksanakan shalat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah .
Dalam kesempatan yang baik itu Wagub Mawardi Yahya juga mengajak masyarakat terutama umat muslim untuk mengingatkan empat pelajaran dari Nabi Ibrahim AS yaitu tentang pentingnya mengalahkan hawa nafsu dengan tauhid , perhatian terhadap negeri , pengorbanan dan perhatian terhadap generasi muda.
Nabi Ibrahim menurut Mawardi adalah contoh yang sempurna dalam mengalahkan hawa nafsunya dalam rangka membuktikan kesetiaan kepada Allah SWT. Beliau rela mengembara , menyembelih putranya , melawan rajanya sendiri dan bahkan meninggalkan orang tuanya demi memenuhi perintah Allah.
“Padahal Nabi Ibrahim adalah pribadi yang dekat dan sayang dengan semua yang ditinggalkannya. Bahkan beliaulah yang berdoa agar negerinya aman sejahtera atau ” Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur “. Untuk itu marilah Kita meneladani Nabi Ibrahim dengan megalahkan egoisme , mencintai daerah Kita dengan menghadirkan masa depan yang lebih baik , mari Kita terus belajar dan saling mendukung , mari kita terus perkuat pendidikan anak – anak Kita , Mari Kita wujudkan generasi yang sehat lahir batinnya , cerdas dan produktif beramal sholeh,” ajak Mawardi.
Dalam kesempatan itu Mawardi juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus berupaya membangun guna mencapai kemajuan daerah dan meningkatkan derajat kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Sumatera Selatan.
Oleh karena itu menurutnya semua dituntut berbagai pengorbanan demi kepentingan masyarakat banyak atau kepentingan yang lebih besar dan lebih luas.
“Setidaknya dituntut tenaga dan pemikiran kita untuk mencapai pembangunan yang lebih berhasil . Bahkan bukan tidak mungkin kita dituntut pengorbanan materi bila untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang menyentuh masyarakat banyak . Semoga kita semua diberi kekuatan dan kemudahan untuk hidup patuh dan taat menurut ajaran Allah sebagaimana dicontohkan para Nabi dan Rasul,” jelasnya.[***]