Pemerintahan

Seremonial Ok, Tapi Lebih Ok Lagi Harus Ada Inovasi, Apa Itu ?

Foto : Humas Pemprov Sumsel

Palembang – Penyandang Disabilitas perlu mendapat perhatian juga, meski mereka cacat fisiknya tapi mereka itu pasti punya kelebihan lho,.. itulah adilnya Allah SWT.

Tengok saja saat Gubernur Sumsel Herman Deru menemani acara istrinya, Febrita Lustia Deru dengan TP PKK Sumsel, kaum disabilitas ini berkarya membuat berbagai macam kerajinan. Bahkan mereka juga lebih cepat mencerna apa yang diajarkan para pembimbingnya.

Namun dengan pontensi dan keahlian penyandang disabilitas itu, Deru mengaku masih minim peranan pemerintah memberikan perhatian yang lebih kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat [YPAC].

“Saya baru kali datang ke acara khusus di tempat ini. Di benak saya bagaimana menjadikan tempat ini tempat yang punya pioritasnya tersendiri. saya cek bersama ibu ketua yayasan ternyata tahun kemarin bantuan dari pemprov tidak ada dan bahkan sudah 2 tahun, yakinlah ini akan jadi perhatian saya,” janjinya saat membuka Pelatihan Keterampilan Teknis Kain Jumputan bagi Penyandang Disabilitas di Gedung YPAC Palembang, di Kecamatan Sako, Senin (29/4/2019).

Kepada tenaga pengajar dan anak didik, ia juga  menyemangati, karena tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Justru kekurangan itu bisa menjadi kelebihan jika didukung dan diarahkan dengan benar.

“Maka kepada seluruh penyandang kebijakan dari semua level ada konsen yang jelas terhadap kaum disabel ini kita hormati mereka karena masih mau bisa berkarya tidak pasrah dengan keadaan. Tapi tentu mereka ini harus dibekali ilmu penggetahuan untuk tidak pasrah sesuai dengan arah bakat dan kemampuan masing masing,” ucapnya.

Kepada Dinas Koperasi & UKM Provinsi Sumsel yang menyelenggarakan acara ia juga berpesan agar acara ini jangan bersifat seremonial saja.  Pelatihan seperti ini harus punya target dan tujuan apakah meningkatkan produktivitas kepandaian atau keahlian.

” Tapi kalo tidak ada bakat kesana jangan di paksakan tetapi kita cari arahkan hal – hal yang lain seperti elektronik dan IT,” tegasnya.

Di Sumsel memiliki beberapa sekolah berkebutuhan khusus di beberapa kabupaten Ia berencana membuat kompetisi.

“Saya tidak mau kalo ada acara seperti ini yang ada hanya pameran lagi. Saya tidak mau hanya itu-itu saja saya mau inovasi yang baru dan saya minta nanti petugas disini yang foto barang – barang yang ada disini dan selalu akan saya awasi dan saya pantau dan saya berterima kasih ke pada Dinas Koperasi & UKM Provinsi Sumsel yang telah menyelengarakan acara ini,” tegasnya.

Dalam acara tersebut diikuti  3 tuna grahita, tuna rungu , tuna daksa dengan total peserta yang ikut mencapai 30 orang. Para peserta ini berpartisipasi membuat aneka kerajinan eperti batik jumputan, tas, keset kaki, taplak meja, baju dan lain-lain.[**]

 

Penulis : As

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com