Pemerintahan

Pemerintah Perlu Masukan, Ulama Miliki Peran Penting Dalam Pembangunan Daerah

GUBERNUR Sumsel H Herman Deru mengatakan, tokoh agama memiliki peran penting dalam mewujudkan kemajuan bagi daerah. Sebab sebagai penyelenggara negara, pemerintah butuh masukan agar kebijakan yang nantinya betul-betul berpihak pada masyarakat.

“Pemikiran dari ulama sangat dibutuhkan bagi penyelenggara pemerintahan seperti kami untuk membangun daerah,” kata Herman Deru, disela ta’aruf atau pengukuhan pengurus dewan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel, di Griya Agung Palembang, Rabu (20/10).

Menurutnya, MUI memiliki tiga misi pokok tersendiri yang berkaitan dengan kemajuan bangsa seperti memperkuat agama dengan cara yang tertuang dalam Pancasila, partisipasi  ulama dalam pembangunan nasional, dan mempertahankan keharmonisan antar umat beragama.

“Misi dari MUI ini intelektual dan membangun karakter masyarakat. Masukan dari MUI sangat berguna meskipun fatwanya nanti ada di pusat, karena pemerintah ini butuh corong dalam menentukan langkah kebijakan agar bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya.

Dia menjelaskan, di Sumsel sendiri memiliki peran cukup penting. Salah satunya yakni berkontribusi dalam mempertahankan label zero konflik di Sumsel.

“Ada sebagian tugas yang harus dilakukan MUI bersama FKUB adalah menjaga kerukunan antar umat beragama karena Sumsel ini melekat dengan label zero konflik. Sebab, konflik ini biasanya diawali karena perbedaan paham baik bidang kegamanaan maupun aliran tertentu,” paparnya.

Selain itu, MUI juga harus berperan membantu pemerintah dalam mengubah pola hidup masyarakat yang kerap dikaitkan dengan materi.

“Kesejahteraan ini ukurannya bukan hanya materi. Pemikiran semacam ini harus diubah dan ini menjadi tugas MUI Sumsel. Berikan pemahaman kepada masyarakat untuk menyeimbangkan antara kesejahteraan lahir dan batin,” tuturnya.

Di sisi lain, Herman Deru juga mengapresiasi langka MUI yang turut berkomitmen dalam penanganan narkoba yang kian marak. Dimana saat ini MUI telah membentuk lembaga untuk penanganan narkoba tersebut.

“Narkoba ini juga musuh terbesar. Alhamdulillah MUI sudah membentuk lembaga untuk penanganan narkoba ini. Lembaga ini harus juga diterapkan di Sumsel sehingga generasi kita dapat selamat dari jerat narkoba,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua MUI pusat Bidang Pengembangan dan Peradaban Seni Budaya Islam KH Jeje Zainuddin mengatakan, MUI sendir memiliki misi untuk membentuk pemimpin lembaga yang sesuai dengan cita-cita bangsa.

“Kita berupaya untuk mewujudkan martabat umat terbaik dan berkualitas di dalam maupun diluar. Menjadi umat pelopor bukan pengekor serta menjauhkan paham-paham yang menjurus sikap terorisme,” katanya.

Dia juga berpesan, tantang dan hambatan yang dihadapi bangsa saat semakin berat. Sebab itu, butuh kerjasama koordinasi yang baik agar hal itu biaa diatasi.

“Kerjasama, kolaborasi dan ukhuwah islamia harus dipupuk dan terus dikembangkan sehingga setiap hambatan bisa diselesaikan terakomodir dengan baik,” pungkasnya.

Diketahui, saat ini MUI Sumsel masa khidmad 2021-2026 masih diketuai oleh Prof KH Aflatun Muchtar.

Turut hadir juga dalam pengukuhan tersebut, Wakil Ketua 1 DPRD Provinsi Sumsel H.M Giri Ramanda Kiemas, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palembang, H RM Zaini, Kabintaldam II/Sriwijaya Kolonel Inf Julkifli, Kasubbid Babinkamtibmas Polda Sumsel AKBP Munaspin, Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah.(***)

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com