PERAN Majelis Ulama Indonesia (MUI) memang sangat dibutuhkan dalam menjaga kerukunan dan silahturahmi antar sesama umat muslim masupun umat beragama lainnya.
Oleh sebab itu, Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya menegaskan agar MUI Sumsel terus berkontribusi meningkatkan toleransi kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Mawardi saat menerima Dewan Pimpinan MUI Sumsel sehubungan dengan akan mengikuti Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Ke VIII Tahun 2020 di Bangka Belitung, kemarin.
“Salah satu tugas MUI Sumsel ini adalah membatu menjaga silahturahmi di Sumsel ini agar tetap rukun terutama sesama musli ini,” kata Mawardi.
Sebab, lanjutnya, terpecah belahnya persatuan disebabkan karena tidak adanya toleransi antar sesama.
“Yang memutuskan silahturahmi itu adalah kurangnya toleransi. Kami minta agar MUI Sumsel ini terus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arti penting toleransi. Mungkin bisa dilakukan melalui berbagai kesempatan seperti pengajian, seminar maupun sosialisasi langsung,” tegasnya.
Bahkan, Mawardi berharap, persoalan toleransi antar umat beragama dapat dibawa KUII Ke VIII Tahun 2020 di Bangka Belitung tersebut untuk dapat dijadikan bahan pembahasan.
“Toleransi ini harus terus dijaga. Mungkin bahasan soal toleransi ini dapat dibawa ke KUII di Bangka nanti sehingga persatuan baik sesama muslim maupun agama lain tetap sebagaimana mestinya,” harapnya.
Sementara itu, Ketua MUI Sumsel Prof Dr Aflatun Muchtar mengatakan, jika pihaknya tentu akan membantu pemerintah dalam menjaga kerukunan khususnya di Sumsel.
“Peran kami memang untuk melayani umat dan masyarakat. Tentu kami akan mendukung serta membantu pemerintah dalam menjaga toleransi antar masyarakat di Sumsel ini sehingga Sumsel kerukunan di Sumsel tetap terjaga,” tuturnya.
Dia juga memastikan, jika pihaknya juga akan mendukung seluruh program yang saat ini sudah dicanangkan Pemprov Sumsel.
“Semua program tentu kami dukung asalkan untuk mensejahterakan masyarakat. Termasuk program rumah tahfidz yang menurut kami sangat luar biasa,” pungkasnya. [***]