Pemerintahan

Buat Perda, Lindungi Warisan Adat, Budaya dan Kearifan Lokal Sumsel

PROVINSI Sumatera Selatan (Sumsel) kini telah menginjak usia 75 tahun. Di usianya yang semakin matang dan di bawah kepemimpinan H.Herman Deru dan Mawardi Yahya, pembangunan Sumsel pun semakin mentereng.

Salah satunya yang sangat membanggakan adalah Provinsi Sumsel segera memiliki pelabuhan samudra yang sudah lama diimpikan. Pelabuhan Tanjung Carat ini rencananya akan dilakukan groundbreaking akhir tahun mendatang. Pelabuhan yang dihadirkan HDMY ini tak ubahnya menjadi kado istimewa bagi Sumsel di usianya yang ke-75.

Bukan hanya mampu merealisasikan pelabuhan laut dalam, sederet prestasi membanggakan juga ditorehkan Herman Deru dan Mawardi Yahya. Seperti di sektor pertanian, Sumsel sukses menduduki posisi lima besar sebagai daerah penghasil beras nasional sehingga dianugrahi Pin Emas oleh Kementerian Pertanian RI. Kemudian, Sumsel juga dinobatkan sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik  Kategori Sangat Baik di tahun 2020 Dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Bahkan yang terbaru, Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Mawardi Yahya juga terpilih sebagai Kepala Daerah Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)  terbaik di Indonesia Tahun 2021 oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI dan ratusan penghargaan yang diterima Sumsel dimasa kepemimpinan HDMY.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari jadi provinsi Sumsel tersebut ditandai dengan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sumsel yang digelar di Gedung DPRD Sumsel, Selasa (18/5).

Selain rapat paripurna, ada hal berbeda yang dilakukan pada momen berharga tersebut. Dimana, pada kegiatan yang berbalut nuansa kental budaya Sumsel itu, Gubernur Sumsel H Herman Deu dan Wakil Gubernur H Mawardi Yahya juga melaunching Peraturan Daerah (Perda) tentang Arsitektur Bangunan Gedung Berornamen Budaya Sumsel.

Herman Deru mengatakan, dibentuknya Perda tersebut agar budaya Sumsel terus lestari sehingga dapat bermanfaat untuk generasi penerus.

“Ini upaya kita untuk mempertahankan dan mengembangkan kearifal lokal di Sumsel. Sejarah dan budaya tidak boleh kita lupakan, karena adanya sejarah dan budaya tersebut Sumsel bisa berkembang seperti sekarang ini,” kata Herman Deru.

Dia menuturkan, salah satu yang saat ini mulai dilaksanakan adalah pembangunan ornament tanjak di setiap gerbang, gedung dan tempat lainnya yang ada di Sumsel. Hal itu dilakukan untuk memperkenalkan identitas Sumsel.

“Perda ini dibuat agar jati diri Sumsel semakin dikenal luas, sekaligus juga semakin menghidupkan dan meningkatkan daya tarik destinasi wisata di Sumsel ini. Salah satunya logo tanjak sudah kita laksanakan. Baik gedung baru ataupun yang telah lama berdiri kita buat ada ornament tanjaknya,” terangnya.

Momen peringatan hari jadi Sumsel tersebut juga dijadikan Herman Deru sebagai langkah untuk mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan selama ini. Termasuk melihat perkembangan Sumsel setiap tahunnya.

“Momen ini kita jadikan ajang koreksi mengenai apa saja yang sudah kita lakukan, yang sedang dilakukan dan yang belum dilakukan. Kita ingin semua program bukan hanya terencana dan terlaksana dengan baik, tapi juga berhasil guna. Artinya setiap program baik fisik maupun non fisik yang telah diselesaikan dapat berdampak positif bagi masyarakat,” tuturnya.

Dia juga mengajak, agar semua pihak untuk terlibat dalam membangun Sumsel agar lebih baik lagi.

“Usia 75 Tahun ini bukan usia yang muda lagi. Sumsel saat ini terus berkembang. Namun perkembangan ini merupakan tugas bersama. Kemitraan harus terus dijaga untuk meneruskan cita-cita para pendahulu kita. Kita juga harus siap menerima kritik dan masukan demi Sumsel Maju Untuk Semua,” paparnya.

Untuk diketahui, rapat paripurna tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati dan dihadiri oleh seluruh anggota dewan dan forkompimda yang ada di Sumsel.(***)

Ril

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com