GUBERNUR Sumsel H Herman Deru menegaskan, masa pandemi belum berlalu, dan respon masyarakat sangat variatif dalam menghadapi pandemi ini. Untuk itu kebijakan yang dibuat jangan sampai membuat masyarakat gamang.
“Saya kumpulkan bupati dan walikota untuk samakan persepsi dalam menentukan kebijakan yang dilakukan. Yang pasti sebagai pemimpin, kita tidak boleh menunjukkan ketegangan dan kepanikan dalam menghadapi pandemi ini, karena hal itu justru akan membuat masyarakat takut,” terangnya,”katanya saat menjadi narasumber dengan tema “Peran dan Strategi Pemprov Sumsel Dalam Pelaksanaan PSBB Menghadapi Pandemi Covid-19 di Sumsel” pada acara Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Peserta Didik Sespimti Polri Dikreg ke-29 Tahun 2020 melalui virtual dari Command Centre Kantor Gubernur Sumsel, kemarin.
Hingga saat ini penanganan kasus covid-19 di Sumsel masih terus intensif dilakukan. Terbukti, saat ini angka kesembuhan di Sumsel telah mencapai 74 persen.
Menurutnya sejumlah langkah termasuk menetapkan siaga bencana non alam berikut juga membentuk gugus tugas percepatan penanganan pandemi tersebut.
Dimana kata dia upaya penanganan covid-19 di Sumsel tidak hanya mengedapankan dari sisi medis. Namun juga harus beriringan dengan penanganan terhadap dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan.
“Sebab itu untuk menekan penyebaran wabah tersebut, mau tidak mau aktivitas sementara waktu dibatasi,” paparnya.
Dia menambahkan mengajak kepala daerah jangan mengurangi aktifitas masyarakat selama masih memenuhi syarat protokol kesehatan. Sebab itu, telah menerbitkan Pergub 37 tahun 2020 tentang protokol kesehatan sebagai upaya memproteksi masyarakat dari paparan corona.[***]
one
