TERKAIT pengusiran tenaga medis oleh oknum Kelurahan yang ada di Kota Palembang, terhadap 6 tenaga medis atau perawat di RS Siloam Palembang membuat Ketua DPRD Provinsi Sumsel RA Anita Noeringhati prihatinkan dan sangat menyesalkan kejadian tersebut.
Ia berharap kepada masyarakat khususnya aparatur pemerintahan dibawah, tidak langsung men-justice orang- orang atau tenaga medis yang selama sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, sebagai aib ditempat tinggalnya.
“Kita merasa prihatin, padahal tenaga medis itu telah bekerja dalam penanganan Covid-19. Janganlah masyarakat untuk men-justice mereka, terutama aparatur pemerintah, kalau menyampaikan harus persuasib,” kata Anita, Senin (20/4/2020).
Anita berharap, mereka selalu dapat perlindungan Allah dan Insya Allah kesehatan selalu diberikan Allah kepada mereka.
“Semua pihak harus positif thingking, dan kita apresiasi langkah pihak RS Siloam. Sebab, kalau tidak dari awal tenaga kesehatannya sehat, untuk apa masyarakat atau pasien yang ingin berobat kepada mereka yang tujuannya berobat itu ingin sehat,” jelasnya.
Ditambahkan ketua harian DPD Golkar Sumsel ini, jika tenaga medis penanganam covid-19 yang didalam pemeriksaan rapid tes atau sebagainya, terbukti positif terpapar Covid-19, itu sudah jadi resiko yang dihadapi.
“Pandemik Covid-19 ini, bukan aib dan jadi antipati, memang ini merupakan musibah tapi kita tidak harus melakukan pengusiran, tetapi perlu jaga jarak, gunakan masker dan sering cuci tangan,” tutupnya.[***]
One