WALIKOTA Palembang Harnojoyo menegaskan kepada pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk selalu menekankan Protokol Kesehatan dalam masa peregistrasian ulang nasabah yang direncanakan pada 21 Mei 2021.
“Diperkirakan mungkin nanti akan ada kerumunan nasabah yang ingin meregistrasi ulang dari tiga Bank ini ke BSI,”katanya usai Audiensi bersama manajemen Bank BSI di Rumah Dinas Walikota, Jalan Tasik Palembang, Kamis (20/5/2021).
Menurutnya yang penting harus digaris bawahi penekanan Protokol Kesehatannya sangatlah penting, karena Palembang saat ini statusnya masih zona merah.
Dia menjelaskan pandemi masih sangat rawan, apalagi dengan varian barunya, sehingga perlu perhatian serius semua pihak, tanpa kesadaran semuanya tidak mungkin virus dapat dicegah.
Terkait dileburnya 3 Bank Syariah, yaitu BNI Syariah, Mandiri Syariah serta Bank BRI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) sangat didukung.
Menurut Harnojoyo, margernya ketiga Bank tersebut dinilai dapat menambah kekokohan Bank itu sendiri, khususnya dalam penggabungan modal yang ada.
“Artinya Capital Bank itu dapat semakin kokoh, dan artinya sudah punya aset 250 Triliun dengan target aset bahkan Rp350 triliun,” kata Harnojoyo.
Selain itu, dengan marger juga dinilai dapat menambah kepercayaan masyarakat kedepan. “Karena tiga Bank ini disatukan, jadi ada sistem digital juga yang harus diintegrasikan juga menjadi satu,” urainya.[***]
Irwan Wahyudi
