Sumselterkini.co.id, – Di Palembang, kabar baik datang bukan dari tetangga yang mau hajatan, tapi dari pemerintah yang ngajak anak-anak miskin buat sekolah gratis, makan enak, tidur nyaman, dan belajar jadi manusia tangguh. Nama programnya? Sekolah Rakyat.
Iya, namanya sederhana, tapi isinya bikin hati adem kayak AC kantor lurah dingin, tapi penuh harapan.
“Sekolah ini bukan cuma tempat nulis di papan tulis, tapi tempat hidup ditulis ulang,” ujar Sekda Palembang, Pak Aprizal Hasyim, dengan nada semangat yang bikin kopi pahit pun terasa manis. Kata pepatah “Hidup ini kadang pahit, tapi sekolah bisa jadi pemanisnya.”
Sekolah Rakyat ini bukan kaleng-kaleng. Ibarat nasi uduk komplit, anak-anak prasejahtera bakal dapat pendidikan gratis, makan tiga kali sehari, tempat tidur empuk, bimbingan karakter, dan bahkan ada pelatihan dari Yonif Raider 200.
Kalau biasanya anak-anak dibimbing guru, di sini dibimbing juga sama tentara. Tapi jangan takut bukan buat dihukum, tapi buat ditanamkan kedisiplinan, rasa cinta tanah air, dan tanggung jawab sosial. “Anak-anak ini bukan gagal. Mereka hanya butuh peta baru menuju masa depan,” ujar Sekda Palembang, H. Aprizal Hasyim.
Pemkot Palembang bahkan menyiapkan 2–3 hektar lahan untuk SD dan SMP, sementara jenjang SMA akan dibahas dengan Pemprov. Fasilitas bangunan dan kebutuhan logistik akan diurus oleh Kemensos lewat Sentra Budi Perkasa. Semua pihak terlibat, termasuk Kemenkumham, Komnas HAM, hingga tokoh masyarakat. Ibarat gotong royong bangun rumah panggung, semua kebagian tugas ada yang angkat tiang, ada yang ngaduk semangat.
Program seperti ini bukan hal baru di dunia. Di Surabaya, misalnya, Bu Risma saat jadi wali kota menginisiasi Rumah Anak Prestasi bagi anak jalanan dan putus sekolah. Di situ, anak-anak dibina, dididik, dan dibantu sampai bisa kuliah atau bekerja.
Di luar negeri, Finlandia sudah lama menerapkan pendidikan gratis dengan asrama untuk siswa di wilayah terpencil. Di sana, siswa tidak hanya diajari teori, tapi juga lifeskills seperti memasak, mengelola waktu, dan berpikir kritis. Hasilnya? Finlandia selalu masuk jajaran negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Kalau Finlandia bisa, kenapa Palembang nggak bisa?
Kata orang bijak “Jangan cuma iri lihat orang makan roti, tapi belajar juga bikin rotinya.”. “Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.” [Nelson Mandela], “Anak-anak jangan hanya dipintarkan otaknya, tapi juga ditajamkan budinya.” [Ki Hajar Dewantara]
Program Sekolah Rakyat ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo menjadikan Indonesia sebagai negara kuat dari bawah, dari desa, dari anak-anak bangsa yang diberi akses adil untuk tumbuh dan berdaya. Ini bentuk nyata dari semangat “Negara Hadir”, bukan hanya dalam bentuk bantuan, tapi dalam pembentukan karakter masa depan.
Kalau generasi muda dibentuk sejak dini dengan semangat bela negara, disiplin, dan kepedulian sosial, maka Indonesia tak akan kekurangan pemimpin masa depan. Kita tak mau bangsa ini cuma punya gedung megah, tapi kosong pemikiran.
Sekolah Rakyat adalah simbol bahwa Palembang tak membiarkan anak-anaknya jadi penonton masa depan.
Di kota ini, masa depan boleh lahir dari gang sempit, dari rumah berdinding papan, dari anak yang sempat jatuh tapi bangkit dengan kepala tegak dan hati penuh asa. “Tak ada anak yang terlalu nakal untuk dibimbing. Yang ada, orang dewasa yang terlalu sibuk untuk peduli.”
Dengan Sekolah Rakyat, Palembang tak hanya mencetak ijazah, tapi mencetak manusia utuh cerdas, peduli, dan bermartabat.[***]