Olahraga & Otomotif

Ketika Parasut Menari di Atas Bukit

foto : Kemenpora

“Nak, kalau kau mau jadi orang besar, belajarlah dari layang-layang. Ia bisa tinggi, tapi tetap butuh tali yang membumi.”

Sumselterkini.co.id, -Begitu kata Mbah Taryo, pensiunan satpam yang sekarang lebih sibuk main catur sambil ngelihatin anak-anak main layangan. Tapi kalau Mbah Taryo hadir di Bukit Sky Lancing, Lombok Tengah, NTB, kemarin, bisa jadi beliau bakal kaget dan manggut-manggut bangga.

Soalnya, bukan cuma layang-layang yang terbang di situ, tapi juga manusia. Iya, manusia beneran, naik parasut warna-warni, melayang-layang di angkasa seperti mimpi anak kos yang ngutang di warung tapi masih bisa nonton konser Coldplay di TikTok.

Dalam sebuah adegan yang seolah diambil dari film semi-drama petualangan judulnya “Menteri & Awan-Awan Bahagia”, muncul tokoh utama Menpora Dito Ariotedjo dengan semangat seperti anak SMA baru jadian, beliau datang menghadiri Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) seri ketiga. Tempatnya? Di Bukit Sky Lancing, NTB   sebuah lokasi yang kalau dilihat dari atas, gabungan antara lukisan alam dan filter Instagram paling estetik.

“Ini tempat luar biasa. Saya terkesima,” ujar Menpora Dito sambil menatap cakrawala, mungkin dalam hati beliau bergumam, “ini pemandangan cocok banget buat foto prewedding.”

Tapi tentu saja ini bukan soal romantisme semata. Ini soal prestasi. Soal mimpi Indonesia yang pengen terbang tinggi di olahraga dirgantara. “Kita beri ruang sebesar-besarnya untuk anak muda. Biar mereka bukan cuma terbang, tapi juga menancapkan nama Indonesia di langit prestasi internasional,” tegas beliau.

Acara pembukaan kejuaraan itu, kalau boleh jujur, lebih rame dari kondangan mantan. Ada band lokal, ada tarian daerah, bahkan peserta paragliding sempat bikin parade yang bikin penonton menjerit kagum.

“Saya sudah menghadiri banyak event,” ujar Technical Delegate PGAWC, Ugljesia Jondzic, “tapi baru kali ini saya lihat olahraga dicampur budaya dengan semeriah ini. Ini luar biasa!”

Ugljesia pun tampak seperti anak kecil dikasih balon bahagia, kagum, dan nggak pengin pulang.

Pemerintah NTB pun tak kalah gesit, mereka serius jadi tuan rumah, dari sambutan, fasilitas, sampai urusan nasi kotak, semua disiapkan dengan cinta.

“Ini bukan cuma soal olahraga, tapi juga promosi wisata dan budaya. Dan tentu, ekonomi lokal juga ikut naik seperti parasut saat ditarik angin sore,” kata Menpora Dito, yang tampaknya sudah paham bahwa olahraga dan ekonomi sekarang ibarat sepasang sandal jepit kalau yang satu hilang, jalan jadi pincang.

Di sebuah warung kopi bawah bukit, dua bapak-bapak ngobrol.

“Paralayang itu olahraga mahal, Bro.”

“Iya, tapi kalau udah liat langit NTB kayak gitu, rasanya semua harga jadi murah.”
“Aku jadi pengen ikut, tapi tinggi badan cuma 160 cm, bisa?”
“Lah, yang penting bukan tinggi badan. Tapi tinggi mimpi!”

Begitulah obrolan rakyat jelata yang jadi saksi langsung bagaimana olahraga bisa membungkus mimpi, budaya, dan ekonomi dalam satu paket wisata.

Kata orang tua dulu, “Kalau ingin lihat sejauh mata memandang, naiklah ke bukit. Tapi kalau ingin lihat dunia, terbanglah”, dan PGAWC di NTB ini bukan cuma tentang siapa paling akurat mendarat di titik, tapi juga seberapa akurat Indonesia menyiapkan masa depan olahraga yang penuh warna.

Dengan venue sekeren Bukit Sky Lancing, dukungan pemerintah yang all out, serta talenta muda yang makin percaya diri, olahraga dirgantara kita bukan cuma numpang lewat di langit dunia tapi siap unjuk gigi sambil pamer senyum dan bendera Merah Putih yang berkibar.

Menpora Dito tampaknya mengerti betul membangun prestasi itu seperti menerbangkan parasut perlu angin yang pas, koordinasi yang mantap, dan keberanian untuk melayang tinggi tanpa takut jatuh. Dan NTB? Sudah membuktikan bahwa mereka bukan cuma punya alam yang aduhai, tapi juga semangat yang membara.

Semoga saja, dari Bukit Sky Lancing ini, kita bisa menghasilkan juara-juara langit, yang bukan cuma pandai terbang, tapi juga tahu caranya turun mampir dulu ke warung, beli es kelapa muda, lalu cerita ke anak-anak kampung bahwa mimpi bisa setinggi langit… asal punya keberanian dan satu buah parasut yang kuat.[***]

Terpopuler

To Top