Olahraga & Otomotif

Bocah-Bocah Ajaib Menuju Timnas

ist

BAYANGKAN, 34 bocah kelahiran 2009 sedang berdiri berjejer dengan sepatu bola mengkilap, rambut dibelah rapi, dan wajah setegang anak kelas 6 mau sunat massal, mereka bukan lagi anak-anak yang main bola pake sendal jepit di lapangan becek belakang rumah. Mereka calon Garuda Muda, yang akan bertarung di Piala Asia U17 2026.

Namun sebelum bisa terbang tinggi, ya mereka harus lulus dari “ujian nasional sepak bola” bernama seleksi gelombang kedua Timnas U17, tanggal 26–28 Juni 2025.

Dipimpin coach Nova Arianto yang udah kayak guru BK tapi versi sepak bola, para pemain ini akan digembleng habis-habisan. Gak ada drama sinetron, gak ada adegan rebutan posisi kayak anak magang rebutan meja di kantor. Di sini, yang berlaku cuma satu hukum “Yang kuat, yang ngoper, yang jago, yang dipilih” serba yang bukan sayang..

Gelombang kedua ini unik, isinya banyak pemain dari akademi regional, alias bukan cuma dari klub gede yang punya lapangan rumput lebih halus dari permukaan pipi artis Korea.

Mereak dari segala penjuru nusantara, dari Sabang sampai Merauke, dari ujung rambut sampai ujung sepatu bola, bukti nyata pepatah tua “Tak ada rotan, akar pun jadi tak ada pemain ibukota, talenta desa siap bersaing”.

Anak-anak ini bak kue lapis legit masih muda, manis, tapi butuh proses panjang biar matang sempurna, dan seleksi ini ibarat oven-nya. Siapa yang kuat panas, dia yang jadi menu utama di pesta sepak bola Asia nanti.

Jangan lupa, seleksi  bukan cuma sekali, karena baru gelombang kedua dari tiga tahap, jadi buat yang belum kepilih, jangan dulu ngambek atau patah semangat. Ingat pepatah bijak dari tribun sepak bola “Bola itu bundar, nasib bisa berputar”.

Seleksi Timnas U17 ini bukan cuma cari yang jago ngegiring bola, tapi juga yang kuat mental kayak kiper tahan penalti di menit 90, dari berbagai pelosok negeri, anak-anak muda datang bawa harapan dan mungkin juga bekal nasi bungkus dari ibu. Tapi itulah indahnya sepak bola Indonesia penuh warna, penuh semangat, dan penuh harapan, meski kadang cuacanya panasnya kayak hati mantan ngeliat kita move on.

Kalau seleksi ini sukses, bisa-bisa kelak muncul pemain Timnas yang cerita debutnya bukan dari akademi elite, tapi dari lapangan kampung yang bolanya kadang ditendang ke sawah. Tapi hey, bukankah setiap Garuda juga butuh angin dari berbagai arah biar bisa terbang tinggi?

Siapa tahu, dari anak-anak inilah Indonesia bukan cuma ikut Piala Asia… tapi juga siap bikin Asia gemeter kayak penonton liat wasit VAR di menit akhir.[***]

*Berikut daftar nama pemain untuk seleksi gelombang kedua Timnas Indonesia U17:

M. Septian (BCFA)

Noah Leo Duvart (Bali United)

Nur Fadli Bagoes B (PSF Pancoran)

M. Kayfa Maulana M (Singgih Pitono FA)

Mochamad Ikhsan (BCFA)

Farik Rizqi (Farmel)

Vino Mayvan Styngky (Dewa United)

Marcellino Steven (Terang Bangsa)

Raghib Hisyam (CYATC)

Alberto K Ramendei (PPLP Jayapura)

Muhamad Rauf (PFA Sukoharjo)

Jovan Patihkata Reza (ASIOP)

Fajar Rizqullah (SSB Nawasena)

Alief Putra S (Erlangga FA)

Farel Taraka (PPLP Jateng)

Fabregas Pulalo (PFA Papua)

Girly (Asiana)

Khairi Arbiansyah (Dewa United)

M. Wildhani Hakim (Bhayangkara FC)

Chico Jericho Y (ASIOP)

M. Fayi Athallah (Footbalindo)

Kienan Malik Putra (Dewa United)

Gugum Gumilang (Asiana)

Faiz Hikmal K (Semen Padang)

Rohmat Nurhidayat (PSM Makassar)

Christian Cresvo P (PPLP Kepri)

Alam Yelipele (Persebaya Surabaya)

Faiz Fauzan (Farmel)

Yohanes Yapagaimu (Safin Pati)

Muhamad Chaerun A (Akademi Sentra)

Hafisz Shihabubin S (Bhayangkara FC)

Faisal Ade (Malut United)

Dava Yunna Adi (Persebaya Surabaya)

Terpopuler

To Top