DUTA Besar RI untuk Kerajaan Thailand Rachmat Budiman dan Gubernur Phitsanulok Mr. Ronnachai Jitvises membahas berbagai bidang kerja sama khususnya perdagangan, investasi, pariwisata, kebudayaan, dan pendidikan. Kunjungan kerja ke Provinsi Phitsanulok juga mempertimbangkan fakta bahwa Phitsanulok merupakan salah satu hub penting pendidikan dan jalur logistik utama di kawasan utara tengah Thailand serta sebagai pintu utama penyaluran produk perdagangan Thailand ke negara-negara tetangga.
Pada kesempatan tersebut, Dubes Rachmat juga menyampaikan apresiasi atas kemudahan akses vaksin Covid-19 bagi WNI di Provinsi Phitsanulok yang sebagian besar bekerja sebagai pengajar dan mahasiswa di Universitas Naresuan.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Chamber of Commerce Phitsanulok dibahas berbagai peluang kerja sama di bidang perdagangan dan logistik. Hal ini utamanya mengingat peranan Phitsanulok sebagai hub logistik dan jalur perdagangan Thailand ke negara-negara tetangga yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mempromosikan produk-produk perdagangannya. Chamber of Commerce juga menyampaikan tawaran untuk turut berpartisipasi dalam pameran perdagangan yang akan dilaksanakan di Provinsi Phitsanulok pada pertengahan Desember 2021.
Selain bertemu dengan Gubernur dan Chamber of Commerce Phitsanulok, dalam kunjungan kerja dimaksud Dubes Rachmat juga melakukan pertemuan dengan pihak Universitas Naresuan, khususnya Fakultas Humanities. Kedua pihak secara khusus juga membahas mengenai kerja sama pendidikan terutama pengajaran Bahasa Indonesia dan pengenalan kebudayaan Indonesia yang cukup diminati oleh para mahasiswa. Bahasa Indonesia merupakan salah satu program Bahasa Minor di Fakultas Humanities tersebut.
Pembahasan dan diskusi yang dilaksanakan dengan suasana penuh persahabatan tersebut menyepakati berbagai kerja sama yang akan diselenggarakan dalam waktu sesegera mungkin dan mencakup hal-hal sebagai berikut: pemberian beasiswa/pertukaran dosen dan mahasiswa; kursus singkat Bahasa Indonesia secara sukarela untuk umum; saling kunjung pengajar selama 3-4 bulan dalam upaya pengajaran bersama Bahasa dan Budaya Indonesia; dan penyedian bahan ajar atau buku-buku bahasa Indonesia. Secara khusus juga disepakati untuk segera dapat dilaksanakan kegiatan Festival Indonesia atau Indonesian Day dan pembentukan Indonesian Corner di Universitas Naseruan.
Pihak KBRI dan Universitas Naresuan juga sepakat untuk terus mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada mahasiswa di universitas tersebut dalam upaya mendorong terciptanya people-to-people contact dan meningkatkan pemahaman yang lebih baik mengenai Indonesia. Dalam hal ini digarisbawahi pula peran universitas dalam mempromosikan seni budaya Indonesia melalui kontribusi aktif alumni program BSBI yang mengajarkan seni budaya Indonesia di Universitas Naresuan. Sebagai bagian dari friends of Indonesia, alumni BSBI memiliki peranan penting sebagai duta budaya Indonesia dimanapun mereka berada. [***]