SETELAH dua tahun lalu, Kecamatan Lalan memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) BBM Satu Harga, kini resmi SPBU BBM satu harga juga beroperasi di Kecamatan Babat Toman, dengan adanya SPBU satu harga tersebut diharapkan semakin menstimulus aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga pengembangan UMKM.
Bupati Musi Banyuasin Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, mengatakan warga sangat berterima kasih dengan kehadiran SPBU ini, karena menjadi satu-satunya di antara Kota Sekayu hingga Musi Rawas yang berjarak 140 Kilometer.
“SPBU BBM Satu Harga ini menjadi yang kedua di Kabupaten tersebut setelah dua tahun sebelumnya dibangun di Kecamatan Lalan,”katanya saat meresmian SPBU satu harga di Kecamatan Babat Toman, Selasa (27/10/2020).
SPBU ini, tambah dia posisinya berada di tengah-tengah. “Jadi benar- benar membantu warga yang selama ini kesulitan mendapatkan BBM,” ulasnya.
SPBU bernomor 24.316.179 ini menerapkan program BBM Satu Harga yang ditugaskan negara kepada PT Pertamina. Dengan begitu, warga sekitar dapat membeli BBM seharga yang sama dengan warga yang ada di perkotaan. Untuk Premium Rp6.450 per liter dan Solar Rp5.150 per liter.
“Kami berharap dengan hadirnya SPBU ini semakin menstimulus aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga pengembangan UMKM,” kata Dodi.
Pimpinan PT Tosa Energi H M Toha Tohet diwakili H Tamrin menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan upaya Bupati Dr H Dodi Reza Alex Noerdin beserta jajarannya atas kinerjanya dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor.
Thamrin juga mengatakan masyarakat Muba khususnya di Kecamatan Babat Toman akan terus mendukung program UMKM dan siap mengayomi masyarakat demi kemajuan bersama.
Komite Pengawasan BPH Migas Achmad Rizal mengatakan, mengharapkan Pemkab dapat menjembatani kemitraan antara Pertamina dengan pengusaha lokal untuk dapat berinvestasi menjadi lembaga penyalur BBM.
“Silakan Pemkab ajukan usulan lokasi mana yang mau dipilih untuk jadi SPBU Satu Harga, nanti kami akan mengevaluasi. Tinggal lagi, Pemkab jembatani pihak yang mau jadi investornya (bangun SPBU),” kata Rizal.
Ia mengatakan, BPH Migas memberikan beragam pilihan kepada pengusaha, mulai dari bangun SPBU (bisnis), subpenyalur untuk BBM subsidi hingga penyalur mini (pertashop). “Ini menjadi salah satu peluang untuk investasi bagi pengusaha lokal, apalagi aturan mengizinkan jarak antar SPBU itu 10 Kilometer,” kata dia.
Kepada Pertamina, BPH berpesan agar SPBU ini segera menerapkan digitalisasi sehingga stok yang tersedia dapat terus terpantau.[***]
Ril