MUBA Terkini

PGN Nambah Jargas Buat Warga

ist

Sumselterkini.co.id, – Di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), kompor tak lagi menunggu nasib. Tak ada lagi emak-emak yang deg-degan tiap kali tabung gas ditimbang-timbang sambil berdoa, “Ya Allah, semoga cukup buat goreng ikan terakhir.” Karena mulai tahun ini, PGN datang membawa kabar yang lebih segar dari air es kelapa, penambahan 1.624 sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) secara mandiri siap direalisasikan

Audiensi antara Pemkab Muba dan PGN pada Rabu, 7 Mei 2025 kemarin, bukan pertemuan biasa. Ini seperti rapat darurat anti-krisis dapur nasional. Area Head PGN Palembang, Braman Setyoko, datang bawa solusi jargas mandiri dengan tarif ramah saku, Rp10.000/m³ untuk pemakaian 4–50 m³, dan Rp12.000 kalau kompor dipakai full marathon.

Mari kita terima kenyataan dapur-dapur rakyat kita sudah terlalu lama jadi korban tabung LPG yang suka ngambek di saat genting. Belanja ke pasar lancar, tapi masak bisa gagal karena si tabung kempes di tengah goreng tempe.

Maka ketika PGN dan Pemkab Muba bersinergi menambah jargas di Kelurahan Balai Agung, Kayuara, Serasan Jaya, dan Soak Baru, itu bukan sekadar proyek. Itu tanda bahwa dapur rakyat tak boleh lagi bergantung pada galon gas yang suka ngetroll.

Bupati H.M. Toha berdiri tegak, bukan di dapur, tapi di depan mikrofon. “Kalau bisa, 80 sampai 90 persen warga Muba harus terlayani jargas!” katanya.

Pernyataan ini bukan bualan kosong. Sebab Muba itu bukan penonton gas, tapi produsen! Masa kita punya ladang gas, tapi dapur masih nyala pakai tabung? Kayak punya sawah tapi makan nasi bungkus terus.

Toha ingin rakyatnya hemat, nyaman, dan mandiri. Jargas bukan cuma alat masak. Ia simbol kemajuan. Simbol bahwa kompor tak lagi cuma alat dapur, tapi juga lambang pemerataan infrastruktur.

Wakil Bupati Rohman ikut mempertegas. Katanya, jargas ini bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan. LPG yang naik-turun harganya bikin banyak keluarga ganti menu karena kompor mogok. Dengan jargas, stabilitas dapur bisa dijaga. Dan yakinlah, stabilitas dapur adalah dasar negara ke-6 setelah Pancasila.

Jika program ini lancar, jangan heran kalau nantinya, dapur rumah warga di Serasan Jaya sudah pakai sensor digital, kompor di Soak Baru bisa nyala otomatis, dan ibu-ibu di Balai Agung masak sambil karaoke tanpa takut kehabisan gas.

PGN dan Pemkab Muba tak sedang jual mimpi. Mereka sedang bangun pondasi untuk masa depan tanpa galon. Dapur-dapur akan lebih efisien. Tak ada lagi drama gas bocor, apalagi rebutan isi ulang saat Lebaran.

Langkah ini bukan sekadar proyek infrastruktur. Ini adalah gerakan nasional “Selamatkan Kompor Rakyat!”. Muba menunjukkan bahwa daerah penghasil gas tidak boleh masak dengan cara purba. Jargas adalah langkah maju. Ia bukan sekadar pipa di tanah, tapi harapan di dapur.

Dengan semangat itu, PGN dan Pemkab Muba pantas kita beri apresiasi. Sebab bagi rakyat kecil, kompor yang menyala stabil lebih penting daripada lampu hias di taman kota.[***]

Terpopuler

To Top