MUBA Terkini

Emak-emak Melek Energi

ist

Sumselterkini.co.id,- Di sebuah sudut dapur Kelurahan Serasan Jaya, Kabupaten Muba, emak-emak berkumpul bukan lagi buat arisan, tapi buat ngobrolin flow meter jargas. Iya, beneran. Kalau dulu obrolan mereka cuma seputar harga cabe dan gosip tetangga yang beli magic com baru, sekarang topiknya naik kelas cara baca tagihan gas per kubik dan strategi hemat pemakaian.

Itulah dampak nyata dari masuknya jargas ke rumah-rumah warga. Emak-emak di Muba sekarang bukan cuma melek harga sayur, tapi juga melek energi. Mereka tahu bedanya pemakaian 20 m³ dan 50 m³ per bulan. Bahkan ada yang ngitung sambil pakai kalkulator bekas anaknya ujian SBMPTN.

Jangan remehkan emak-emak jaman now. Di Muba, dapur bukan cuma tempat masak, tapi juga jadi laboratorium kecil hemat energi. Kompor gas dinyalain sambil nyetel stopwatch, dan diskusi seperti ini jadi lumrah

“Bu Ani, kalo bikin rendang itu habis berapa kubik gas, ya?”

“Kemarin aku coba dua jam, cuma 4,8 m³, Bu. Tapi jangan sering buka tutup wajan, nanti boros!”

Mereka bahkan punya grup WhatsApp “Emak Jargas Muba”, isinya tips masak hemat, jadwal pembacaan meteran, dan tentu saja… stiker lucu emak pakai daster sambil pegang pipa gas.

Peralihan dari LPG ke jargas bukan cuma soal alat, tapi soal rasa aman. Emak-emak yang dulunya suka trauma lihat api kompor menyembur, sekarang bisa masak dengan tenang sambil nguping sinetron. Tak perlu lagi repot nyari tukang gas keliling yang kadang datang jam 12 siang, kadang jam 7 malam, kadang hilang dua hari.

Bahkan emak-emak yang awalnya skeptis, kini mulai kampanye kecil-kecilan. “Kalo belum pakai jargas, dapurmu belum masa kini, Bu. Yuk, daftar bareng!”

Pemkab Muba pun paham betul, jika emak-emak sudah mendukung, program dijamin sukses. Makanya, selain pemasangan jargas, juga dilakukan edukasi sambil jalan. Dari brosur, pertemuan RT, hingga demo masak hemat gas di posyandu. Bahkan katanya mau ada lomba “Masak Terhemat Bulan Ini”. Hadiahnya? Kupon gratis tagihan gas, tentu saja.

Kita sering bicara soal energi terbarukan, soal ketahanan energi nasional, soal investasi miliaran dolar. Tapi sering lupa bahwa di ujung dapurlah semua itu bermuara.

Emak-emak yang mampu mengatur pemakaian gas, menyulap dapur sempit jadi ruang efisiensi, dan ngajarin tetangganya ikut pakai jargas merekalah pahlawan energi sejati.

Jadi kalau Anda tanya siapa yang jadi motor utama perubahan di Muba, jawabannya jelas: bukan hanya PGN, tapi juga emak-emak melek energi. Karena kalau dapur sudah stabil, suasana rumah pun adem, dan negara pun ikut tenang.[***]

Terpopuler

To Top