Kuliner

Dapoer Cinta, Menikmati Kuliner Bingen di Tepian Musi

Gemericik air Musi yang mengalir di seputaran Jembatan Musi 4 Palembang, seakan menjadi harmoni tersendiri. Menambah rasa nikmat di lidah ketika sajian bingen terhidang.
Memang, menikmati kuliner, bukan semata soal rasa di lidah. Tetapi juga berkaitan dengan cara saji, suasana, dan harga. Kalau semua faktor itu tersaji dalam satu hidangan, maka semakin terasa di hati bukan sekedar mengenyangkan.
Dapoer Cinta, berawal dari kisah perjalanan pemiliknya yang dulu mengawali kisah cintanya di dapur rumah yang kini dijadikan lokasi Dapoer Cinta. Jadi, pemilik Septa Marus Eka Putra dulu merasakan makanan dari dapur saat menjalin cinta dengan istrinya. Makanya, restoran yang makanannya di masak di dapur rumah nostalgia itu, diberi nama Dapoer Cinta. “Jadinya, dengan hati dan sentuhan cinta, menu-menu-menu bingen kami sajikan dengan ramuan suasana dan view serta harga yang terjangkau,” ujar Riki Wiryawan, pengelola Dapoer Cinta.
Di Dapoer Cinta, memang viewnya cukup indah. Karena terletak di tepan Sungai Musi, maka latarnya sangat artistik. Aktivitas di Sungai Musi memberikan nuansa tersendiri. Ditambah dengan latar Jembatan Musi 4 yang juga menambah rasa ketika menikmati sajian menu yang tersedia.
Menu-menu yang tersedia, terdiri dari kudapan berupa kuliner bingen, yang jangan ditemukan di pasar maupun rumah makan umum. Seperti gula palu, tape susu, srikayo, pempek doz, gunjing, ongol-ongol, kumbu kacang merah, dadar jiwo, gandus, kue pare, dan putu embun.
Tempat produksi roti buaya Wak Iding yang dulu sempat digemari masyarakat Palembang.
Lahirnya ide membuka restoran ini dari masa pandemi. Banyaknya pembuat kuliner yang terdampak pandemi. “Lalu kami ikut lomba kampung kreatif. Dan ternyata jadi pemenang, meskipun bukan juara utama,” tambah Rifki.
Selanjutnya, dalam operasionalnya, mereka memberdayakan masyarakat sekitar. Terlebih, di sana ada kampung kuliner bingen. Sedikitnya, ada belasan keluarga yang bisa ditampung untuk disajikan sebagai menu di Dapoer Cinta.
Selain itu, urusan parkir pun, diserahkan kepada masyarakat sekitar . Sehingga bis amenambah penghasilan warga. Juga, es batu dibeli dari warga sekitar. Meskipun, sebebnarnya mereka bisa membeli es kristal.
Kalau kudapan memberdayakan dapur warga, untuk makanan berat seperti pempek kapal selam, longtong, laksan, dan berbagai menu nasi, seperti nasi pindang, ayam goreng, dan sajian ngobeng-ngidang, dimasak di dapoer cinta.
Sehingga, operasional dapoer cinta memang menggabungkan antara dapur warga dan dapur restoran.
Kini, Dapoer Cinta bisa dihampiri lewat darat melalui Lorong Waspada atau melalui jalur Musi. Jalur wisata dari Benteng Kuto Besak menuju destinasi wisata di Musi, bisa mampir di Dapoer Cinta.
“kami bahkan menyediakan jalur wisata menggunakan perahu.Jadi, pengunjung bisa menikmati destinasi wisata Musi sebelum atau sesudah menikati menu-menu bingen,
“Khusus paket ngobeng –ngidang, bisa dipesan dengan paket yang tersedia. Jadi, dengan ngobeng ngidang, bukan hanya menunya yang bingen tapi cara menikmatinya juga ala bingen. Sajian berupa hidangan nasi plus lauk dan pulur di dulang dan menikmatinya menggunakan piring ala bingen. Bisa dicoba nih,” tambahnya. (muhamad nasir)

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com