ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa orang di tempat dengan jumlah penularan Covid-19 yang tinggi harus tetap memakai masker meski sudah tuntas vaksinasi.
“Vaksin memang menyelamatkan nyawa. Namun, jika [vaksin] hanya bekerja sendiri, tidak cukup,” demikian pernyataan WHO melalui surat elektronik kepada AFP, Jumat (14/5).
AFP meminta pernyataan WHO setelah Amerika Serikat mengizinkan warganya yang sudah tuntas divaksin untuk tak memakai masker ketika berkegiatan di dalam ruangan.
Namun, WHO tak mengomentari mengenai keputusan AS tersebut dalam balasan surelnya kepada AFP.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengambil keputusan ini setelah data menunjukkan efektivitas tinggi vaksin yang digunakan di AS. Berdasarkan riset itu, sangat langka orang terkena Covid-19 setelah divaksin.
Walau ada yang terkena Covid-19 setelah divaksin, potensi pasien itu menularkan ke orang lain sangat kecil.
Selain itu, 60 persen populasi dewasa di AS juga sudah mengikuti program vaksinasi, baik itu baru satu kali suntik mau pun sudah tuntas.
Penambahan kasus baruCovid-19 di AS pun dianggap tak setinggi tahun lalu, yaitu rata-rata 38 ribu infeksi sehari. Jika diambil rata-rata dengan jumlah penduduk keseluruhan di AS, hanya ada 11 kasus baru di antara 100 ribu orang.
Meski demikian, pemimpin riset Covid-19 WHI, Maria Van Kerkhove, mengingatkan bahwa kini ada bahaya varian baru corona.
Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, juga menekankan bahwa vaksinasi “tidak 100 persen efektif mencegah infeksi.”
“Kalian bahkan bisa menderita gejala ringan setelah vaksinasi. Vaksinasi saja tak menjamin tak akan terinfeksi atau dapat menularkan ke orang lain,” ucap Swaminathan.
Swaminathan menyatakan bahwa kemungkinan itu memang sangat tipis, tapi tetap bisa terjadi.
“Itulah alasan kita butuh upaya perlindungan, seperti memakai masker, menjaga jarak, hingga negara-negara bisa mencapai tingkat di mana sebagian besar orang terlindungi dari sirkulasi virus dan tingkat penularannya sangat rendah,” katanya.
Ia kemudian mengingatkan bahwa, “Sangat sedikit negara yang sudah mencapai titik itu, di mana mereka dapat melupakan langkah-langkah pencegahan itu, baik secara individu maupun dari pemerintah.”
Sepakat dengan Swaminathan, Direktur Gawat Darurat WHO, Michael Ryan juga menyatakan bahwa keputusan untuk tak lagi memakai masker harus dengan sejumlah pertimbangan kuat.
“[Melepas masker] hanya bisa dilakukan dalam konteks mempertimbangkan intensitas dan penularan Covid-19 di daerah kalian, dan tingkat vaksinasi,” ucap Ryan.
Ryan juga berkata, “Bahkan di situasi tingkat vaksinasi sudah tinggi, jika ada banyak transmisi, maka jangan lepas masker.”CNN Indonesia
(has)
Ril