RUMAH Sakit Olahraga Nasional alias RSON kedatangan tamu spesial, bukan artis, bukan influencer TikTok, tapi Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono dan Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir. Kedua pejabat ini datang bukan untuk selfie ala selebgram, tapi untuk meninjau langsung kondisi RSON yang sedang direvitalisasi.
Kalau biasanya rumah sakit bikin pasien deg-degan, RSON sekarang bikin orang senyum-senyum sendiri, bagaimana tidak? dari ruang fitness yang bikin keringat menetes kayak ujan deras, sampai ruang sport science yang bikin kepala pusing mikirin otot dan sel saraf, semuanya ditata rapi seperti layout mall premium. Ada pula ruang fisioterapi, radiologi, poliklinik MCU, ICU, dan kamar bedah. Pokoknya lengkap, tinggal masuk dan siap-siap jadi superhero olahraga.
Prof. Dante sempat bilang, “Dengan revitalisasi ini, layanan kesehatan olahraga di Indonesia semakin komprehensif dan sesuai standar internasional”, terus kalau diterjemahkan ke bahasa orang awam, artinya kalau dulu cedera pas main sepak bola, nangis di rumah, sekarang tinggal ke RSON, bisa dicek, diperiksa, dipijat, terus balik lagi ke lapangan tanpa drama.
Bukan cuma untuk atlet nasional, RSON juga membuka pintu bagi masyarakat umum yang pengin sehat sambil nonton atlet latihan. Bahkan, kamu bisa olahraga sambil liat atlet nge-gym, sama kayak nonton kucing main tik-tok, tapi versi manusia dan lebih berotot. Ini seperti perumpamaan pertama RSON ibarat kolam renang, di mana yang pandai berenang bisa latihan serius, yang baru belajar bisa celup-celup dulu tanpa takut tenggelam.
Erick Thohir menambahkan, revitalisasi ini bagian dari visi besar pemerintah mendukung pembinaan olahraga nasional. “Atlet berprestasi lahir dari pembinaan yang baik, termasuk layanan kesehatan yang optimal,” katanya sambil tersenyum. Artinya, kalau atlet Indonesia mau menang di Olimpiade, mereka harus makan, tidur, dan pijat ala RSON dulu sebelum naik podium.
Kalau kamu masih ragu, Prof. Dante kasih pepatah yang pas banget “Sehat itu mahal, sakit itu lebih mahal”. Nah, makanya RSON hadir sebagai tempat di mana sehat itu terjangkau, tapi tetap premium. Bahkan ruang ICU di sini lebih rapi dari kamar kos anak kuliahan yang lagi ngejar skripsi.
Perumpamaan kedua yang bisa kita ambil RSON itu kayak tukang reparasi motor langganan, tapi versi tubuh manusia, mesin atlet diperiksa, dibenerin, diservis rutin, biar performanya maksimal. Kalau mesin sehat, jalan lancar, nggak mogok di tengah lomba, sama seperti hidup, kalau badan dijaga, kegiatan sehari-hari juga lebih lancar.
Tapi tentu saja, revitalisasi RSON bukan cuma soal otot, alat canggih, atau sensor canggih. Ada pesan moral penting di balik semua itu kesehatan adalah fondasi dari prestasi. Mau jadi atlet, pekerja kantoran, atau sekadar ikut lomba lari karung di kampung, semua butuh tubuh yang prima. Jangan sampai karena males cek kesehatan, cedera kecil jadi drama besar, kayak sinetron yang nggak ada habisnya.
RSON yang direvitalisasi bukan hanya tempat bagi atlet profesional, orang biasa juga bisa merasakan manfaatnya, dari konsultasi MCU, fisioterapi, sampai olahraga ringan dengan panduan ahli. Jadi, nggak ada lagi alasan “ah nanti saja” untuk urusan kesehatan. Bayangkan kalau semua orang di Indonesia rajin cek kesehatan dan olahraga rutin, mungkin kita bisa bikin Olimpiade mini tiap akhir pekan di setiap kota.
Mari kita sambut RSON versi baru ini dengan semangat dan senyum lebar, ingat pepatah tadi “Sehat itu mahal, sakit itu lebih mahal”. Jadi, jangan tunggu sakit, mulai rawat diri dari sekarang, kalau atlet bisa serius ngejar medali, kita juga bisa serius ngejar kesehatan, tapi tanpa drama, tanpa air mata, dan tentu saja, sambil ngakak karena fasilitasnya super modern dan kekinian.[***]