ADA kenalan saya, yang sering bikin iri sekaligus malu hati, namanya Pak Lik Sastro, umur sudah 70 tahun, tapi tiap pagi masih semangat gowes sepeda tua sejauh 20 kilometer. Bayangkan, anak-anak muda sekarang baru 2 kilometer saja sudah nyari warung es teh. Lah, ini orang tua malah melenggang seakan-akan sepedanya ada mesin turbo.
Warga yang kenal Pak Lik, penasaran dan bertanya sama Pak Lik tentang rahasianya apa? Minum susu impor? Atau rajin terapi di luar negeri?”. Eh, ternyata jawabannya nggak serumit itu. Rahasianya ada di hal-hal sepele yang sering kita abaikan, tapi justru bikin badan tetap sehat sampai tua.
Setiap subuh, ketika ayam jago masih mikir mau berkokok atau tidak, Pak Lik sudah mengayuh sepedanya. Topinya caping, bajunya kaos lusuh, sepedanya onthel tua. Tapi semangatnya? Masih lebih kencang daripada anak muda yang baru beli sepeda lipat mahal.
Katanya begini “Badan ini kalau dipelihara dengan malas, ya cepat soak. Tapi kalau dilatih, malah awet. Sama kayak panci, dipakai tiap hari malah kinclong, disimpan di lemari malah berkarat”.
Pepatah ini cocok banget, otot dan sendi kalau sering dipakai justru makin lentur. Jadi jangan salah, olahraga ringan kayak jalan kaki, gowes, atau sekadar nyapu halaman, itu sudah jadi vitamin harian.
Kalau buka dapur Pak Lik, menunya sederhana singkong rebus, sayur bening, tempe goreng, sama ikan pindang. Nggak ada salmon impor, nggak ada oat milk warna-warni. Tapi justru itu yang bikin sehat.
Sekarang banyak anak muda yang makannya penuh gaya, foto dulu baru hapus lapar. Hasilnya malah gampang masuk angin. Padahal pepatah bilang “Bukan harga lauknya yang bikin sehat, tapi cara makannya”
Makan sederhana, porsinya cukup, dan dinikmati tanpa ribut sama gadget, justru bikin pencernaan lega.
Rahasianya lagi, ternyata soal tidur, jam 9 malam, Pak Lik sudah merem, jam 4 pagi sudah bangun. Badannya segar kayak habis di-charge.
Coba bandingkan dengan anak muda zaman sekarang. Jam 9 malam baru mulai mabar game online, jam 2 pagi masih stalking mantan, jam 4 baru terlelap. Alhasil, bangun siang langsung pusing.
Padahal tidur itu ibarat bengkel tubuh. Begadang terus sama saja kayak motor dipaksa ngebut tanpa ganti oli ujung-ujungnya cepat rusak.
Satu lagi rahasia yang bikin Pak Lik awet muda gampang ketawa. Ada saja bahan guyonannya. Pernah bannya kempes di jalan, dia malah nyeletuk “Ban ini butuh libur, kasihan tiap hari kerja rodi”.
Ternyata kebahagiaan itu pengawet umur yang paling murah. Banyak ahli bilang stres mempercepat penuaan, sementara ketawa bisa bikin daya tahan tubuh naik. Jadi jangan pelit senyum, wong gratis kok.
Kalau mau awet muda, jangan cuma percaya sama iklan produk yang menjanjikan umur panjang. Kuncinya ada di kebiasaan kecil bergerak, makan alami, tidur cukup, dan menjaga hati tetap bahagia.
Pepatah Jawa bilang “Urip mung mampir ngombe”, hidup ini singkat, jadi jangan disingkat lagi dengan gaya hidup sembrono.
Awet muda bukan soal kosmetik mahal atau suplemen ajaib. Rahasianya justru ada di kebiasaan yang sederhana tapi konsisten. Kalau Pak Lik 70 tahun masih bisa gowes 20 km, masa kita yang masih muda kalah sama sandal jepitnya?
Mulai sekarang, yuk rawat badan kita, karena sehat itu bukan hadiah instan, tapi hasil dari tabungan kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari. Ingat, badan kita ini investasi, kalau dijaga, hasilnya bisa dinikmati sampai tua.
Kesehatan bukan sekadar panjang umur, tapi panjang bahagia. Jadi kalau mau awet muda, jangan cari rahasia tetangga, tapi mulai dari diri sendiri. Kayuhlah kesehatanmu sebelum dikayuh usia.[***]
