GUBERNUR Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menyampaikan rasa bangga dengan telah diresmikannya Klinik Rehabilitasi Al-Hayzza yang fokus pada prngobatan pemulihan bagi pasien ketergantungan narkoba.
Menurutnya, inisias Duta Anti Narkoba Provinsi Sumsel Ratu Tenny Leriva untuk menghidupkan kembali pusat rehabilitasi yang berkerjasama dengan Yayasan Masjid Agung Palembang sangat tepat, mengingat Narkoba adalah tantangan baru bagi generasi muda Indonesia yang dapat menghancurkan generasi muda jika tidak ditanggulangi.
“Semua stakeholder yang terkait pada pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba untuk lebih fokus dan sinergi dalamm menurunkan peredaran narkoba di Sumsel. Semua elemen masyarakat harus turun tangan menyelamatkan generasi bangsa dari ketergantungan narkoba,” tegas Gubernur Herman Deru saat Peresmian Klinik Rehabilitasi Al-Hayzza YMAP dan Penandatanganan Kerjasama Yayasan Masjid Agung dengan Yayasan Leanpuri Center Fondation bertempat di Depan Masjid Agung Palembang, Sabtu (29/1).
Herman Deru menegaskan, Pemerintah Provinsi Sumsel berkomitmen untuk melakukan pemberantasan narkoba, terlebih hadirnya gedung Al- Hayzza sebagai bentuk kepedulian terhadap rehabilitasi para pecandu narkoba.
“Dengan fungsikannya kembali gedung rehabilitas. Masyarakat harus terbuka jika ada anggota keluarganya pengguna narkoba,” imbuhnya.
Ia menerangkan, saat ini ada beberapa perubahan regulasi yang membidangi dalam urusan narkoba memudahkan untuk dapat di rehabilitasi.
“Klinik ini juga nanti saya minta aktif bekerjasama dengan RT,RW, dan Lurah agar tau dan tepat sasaran. Goal-nya kita berharap berkurang, syukur bisa lenyap. teruslah Al-Hayzza berbuat untuk kepentingan masyarakat umum,” pungkasnya.
Sementara Duta Anti Narkoba Provinsi Sumsel yang juga selaku Pembina Leanpuri Center dan Fondation, Ratu Tenny Leriva menambahkan, Al- Hayzza artinya adalah kemenangan, launching klinik ini pula merupakan hasil kolaborasi dengan yayasan Masjid Agung.
Untuk mekanismenya, para pasien yang di rehab akan melalui tahap konseling, evaluasi, monitoring dan suport group.
“Pendekatan yang dilakukan melalui nilai agama dan akan ada kolaborasi ustad-ustadzah dari Masjid Agung, tim medis dari Masjid Agung, Dinas Kesehatan Provinsi dan Rumah Sakit Ernaldi Bahar,” tuturnya.
Lebih Jauh Ratu mengatakan, support group yang dimaksud nantinya pasien yang direhab akan dikumpukan kemudian dimediasi oleh seorang expert seperti psikolog agar mereka bisa berbagi pengalaman.
“Agar mereka dapat bersama-sama melaluli masa kelamnya karena penyalahgunaan narkoba, rehab ini bersifat gratis. Kami juga mengajak Gerakan Anti Narkoba dan unsur lainya untuk berbagi ilmunya kepada kami.Yayasan Lleanpuri Center dan Fondation membutuhkan support dari semuanya dan yang peduli masa depan bangsa ini,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini Ketua Umum Yayasan Masjid Agung Palembang Ir. Kgs H. Ahmad Sarnubi , Kepala BNN Provinsi Sumsel Brigjen. Pol. Djoko Prihadi, S.H, serta Kepala Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Sumsel KH. Mal’an Abdullah.(***)