UNTUK terus mengembangkan dan menambah produk unggulan di bidang pertanian menjadi penyemangat pula bagi TP PKK Kabupaten Muba. Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Muba terus melakukan inovasi dibidang pertanian.
Bertempat di Taman Agro Inovasi Sekayu, Selasa (14/1/2019), usai dari pembinaan UP2K di Desa Toman Kecamatan Babat Toman, Ketua TP PKK Kabupaten Muba Hj Thia Yufada Dodi Reza bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtilultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Muba, Ir A Thamrin melakukan panen hingga bakar jagung ketan bersama.
Pada kesempatan tersebut, Thia menyebutkan bahwa jagung ketan ini bermanfaat bagi kesehatan terutama bagi penderita diabetes. Selain itu juga dengan adanya taman agro inovasi ini bisa dimanfaatkan untuk tanaman produk unggulan Kabupaten Muba seperti pohon Gambir.
“Lahan di taman agro inovasi ini kan cukup luas, nanti kita coba tanam bibit pohon gambir disini karena mitosnya tanaman gambir hanya bisa tumbuh dengan kualitas sangat baik di Desa Toman, maka nanti bisa kita bandingkan bagaimana hasil kualitas dari getah daun gambir,”ucap Thia.
Sementara itu Kepala Dinas TPHP Muba Ir A Thamrin mengatakan, pihaknya punya Taman Agro Inovasi Dinas TPHP Kabupaten Musi Banyuasin. Di lahan seluas 5 hektar tersebut bisa di taman berbagai taman dan buah, tanaman toga, serta beberapa jenis bunga.
“Nah, kami juga pada 2018 lalu kami menanam uji coba sorgum dan jagung Ketan dan akan dijadikan percontohan.
Sejauh ini, untuk jagung ketan berbilang berhasil. Bahkan, tanaman ini di tampilkan pada Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan ke XIII tingkat Provinsi Sumatera Selatan,”bebernya.
Selain itu, kata dia, taman Jagung Ketan pula dikembangkan oleh para petani dan telah menghasilkan. Masa penan 4 bulan sekali. Saat ini belum masa panen. “jagung ketan ini direspon positif oleh masyarakat sebab memiliki manfaatkan bagi kesehatan tertanam bagi penderita diabetes,”
Dikatakan, Jagung Ketan ini memiliki senyawa tertentu dalam jagung yang mampu menurunkan risiko serangan penyakit ini, rasanya lebih pulen dibandingkan jagung manis biasanya. Rasanya sama dengan ketan. “Air rebusannya memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan,” urainya.
Manfaat yang dimiliki jagung ketan ini, sambung dia, membuat jagung ini diminati. Tentu ini menjadi tanaman produktif bagi masyarakat untuk dikembangkan dan menambah pendapatan bagi para petani.
“Tanaman ini akan terus dikembangkan. Disamping kami juga terus menambah varietas tanaman unggulan lainnya,” tukasnya. [ril]