KOMISI Pemilihan Umum [KPU] Sumsel menyebutkan meski dipastikan Pilkada tidak diundur, namun beberapa kegiatan tahapan Pilkada yang telah disusun, dipastikan mengalami perubahan, seperti Launching Pilkada hingga Pelantikan PPS yang ada.
Ketua KPU Sumsel Kelly Mariana, mengatakan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 7 Kabupaten di Sumsel tahun ini akan terganggu.
“Belum ada instruksi untuk mundur (Pelaksanaan Pilkada), tapi mengantisipasi saja untuk tidak melakukan kegiatan dengan pengumpulan massa,” katanya, Rabu (18/3/2020).
Kelly menerangkan, Launching Pilkada Kabupaten yang sudah terjadwal dalam waktu dekat seperti OKU pada 27 Maret mendatang terpaksa diundur hingga waktu yang belum ditentukan.
“Dari tujuh Kabupaten yang melaksanakan Pilkada di Sumsel, baru Kabupaten PALI yang sudah launching, sedangkan lainnya belum. Launching pilkada di tunda sampai Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat corona ini, yang masanya berakhir paling tidaj sampai bulan April,” terangnya.
Selain itu, untuk pelantikan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang rencananya akan dilakukan serentak di 1 titik kumpul, diubah pelantikannya dilakukan di setiap kecamatan yang ada.
Sedangkan untuk sosialisasi yang dilakukan KPU, dipastikan akan menggunakan media sosial, cetak atau elektronik, untuk meminimalisir berkumpulnya massa.
“Kita juga menghimbau kepada balon kepala daerah, dalam sosialisasi nanti dilakukan dengan tidak mengumpulkan orang banyak, tapi dapat dilakukan dengan media sosial, cetak maupun elektronik,” terangnya.
Ditambahkan Kelly, mengingat saat ini tahapan yang berlangsung adalah verifikasi faktual dukungan bagi balon perseorangan, pihaknya juga meminta kepada petugas- petugas yang melakukan verifikasi faktual, dilakukan dengan penuh proteksi terhadap diri sendiri.
“Proteksi maksimal harus juga dilakukan untuk Petugas panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP). Untuk selalu menjaga stamina tubuh dan kebersihan,” tukas Kelly seraya aktivitas jam kantor bagi komisioner KPU Sumsel mengalami perubahan sedikit.[***]