Inspirasi

[TAWA TAPI TAHU] “Tiang Listrik Depan Rumah: Penjaga Setia di Sudut Teras Tetap Berdiri Meski Berkarat”

ist

PERNAH nggak lo duduk sore-sore di teras rumah, secangkir kopi di tangan, niatnya mau menatap langit, merenung soal hidup, eh… pemandangan indah itu kehalang oleh satu sosok besi tua tiang listrik.

Bukan tiang biasa.
Dia berkarat, kurus, dan udah berumur.
Berdiri diam di sudut teras rumah, tak bergeming sejak 2013.
Tahun ini 2025. Artinya, dia sudah 12 tahun berdiri tanpa pindah centi pun.

Gak pernah minta diganti.
Gak pernah ngeluh.
Dan gak pernah minta sertifikat hak milik atas tempat dia berdiri.

Wujudnya sih kayak replika menara Eiffel versi anemia, tapi tegak lurus tanpa bungkuk.
Kalau kakek-kakek udah mulai nyender, dia masih berdiri gagah meski dihantam panas hujan dan tatapan sinis warga.

Dulu dia sendirian.
Sekarang ditemani dua tiang WiFi dari blok C, berdiri bareng kayak trio boyband pensiunan yang jaga pos ronda sore-sore.

Kabel-kabel menjuntai dari berbagai arah, saling silang seperti tali takdir yang belum diselesaikan Tuhan.
Ada kabel dari provider legal, ada juga yang “numpang lewat” dari tetangga sebelah yang WiFi-nya kuat tapi urat malunya udah copot.

Kadang layangan nyangkut, kadang burung nemplok, kadang juga tetangga nemplok sinyal WiFi tanpa ijin.

Setiap sore, bukan hanya burung yang mampir.
Anak-anak belasan tahun juga datang.
Main lato-lato, ngerumpi soal HP second, debat soal hero Mobile Legends.
Tiang itu jadi posko bocah-bocah sore markas yang tak tertulis dalam peta, tapi hidup dalam ingatan masa kecil mereka.

“Gue udah di sini dari lo masih nyari sinyal di pojok dapur.”

“Lo udah KPR, punya mobil, ganti 4 kali motor… gue masih di sini. Tapi lo lupa bilang makasih.”

“Gue karatan? Iya. Tapi tiap malam lampu nyala kan? Jangan cuma ngejek, inget kontribusi.”

Pepatah dari sudut teras Tiang tak butuh sorak, cukup tanah yang setia menopang. Besi tua tak tumbang, karena niatnya bukan pamer, tapi menopang dan Karat bukan tanda lemah. Tapi bukti bahwa dia bertahan di tempat di mana orang lain pergi.

Kadang kita juga kayak tiang.
Diam, nggak viral, gak trending, tapi menopang begitu banyak kehidupan.

Hidup ini bukan soal siapa yang paling bersinar,
tapi siapa yang tetap berdiri meski dilupakan dan dilapuk zaman.

Dan teman sejati?
Kadang bukan yang like postingan kita tiap hari.
Tapi yang berdiri bareng, nggak geser walau kabel beban makin banyak.

Akhir kata…

Jangan remehkan tiang listrik depan rumahmu.
Mungkin dia lebih setia daripada gebetanmu dulu.

Besi boleh karat,
tapi tegak tetap berarti kuat.
Dan kadang, hidup lo yang kusut kayak kabel itu…
justru yang nyambungin lo ke dunia luar.

Jadi, bro…
Kalau lagi lelah dan ngerasa nggak dianggap…
ingatlah si tiang tua di sudut teras rumah.
Dia tetap berdiri.
Tanpa keluh.
Tanpa pamrih.
Dan tetap jadi sumber cahaya meski tak pernah dipuji.[***]

Terpopuler

To Top