BEGITU mendapatkan laporan terkait dengan bencana banjir bandang yang merendam sejumlah desa dan merusak sejumlah jembatan yang ada di Kecamatan Muara Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Gubernur Sumsel H Herman Deru tidak berdiam diri melainkan langsung bertolak ke lokasi kejadian pada, Selasa (19/10) siang, guna memastikan kondisi warganya yang terdampak bencana tersebut.
”Saya sengaja datang langsung kesini untuk memastikan kondisi masyarakat yang terdampak bencana ini. Selain membawa bantuan sembako dan lainnya, kita juga mengerahkan prajurit TNI untuk membantu warga, termasuk membantu perbaikan jembatan,” kata Herman Deru.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, tercatat sedikitnya ada 228 rumah dengan 320 kepala keluarga terdampak bencana banjir bandang yang tersebar di tiga desa dalam Kecamatan Muara Jaya yakni Desa Lubuk Tupak, Desa Muara Saeh, dan Desa Lontar dan satu desa lagi di Kecamatan pengandonan yakni Desa Gunung Meraksa
“Ini adalah musibah dan harus dijadikan pelajaran. Daerah aliran sungai harus kita jaga, termasuk menjaga pohon di sekitarnya. Bahkan bila ada yang tumbang kita harus mengantinya dengan yang baru,” tuturnya.
Menurutnya, kelestarian pohon di daerah aliran sungai untuk meminimalisir luapan air jika terjadi gelombang tinggi.
“Pohon dialiran sungai ini untuk menjaga resapan air. Jika sewaktu-waktu ada gelombang tinggi, pohon-pohon ini jadi penahannya,” sebutnya.
Terkait dengan putusnya empat unit jembatan gantung di tiga kecamatan meliputi Kecamatan Muara Jaya, Pengandonan dan Semidang Aji akibat sapuan banjir yang terjadi dua hari lalu, Herman Deru berjanji akan segera melakukan perbaikan terhadap pasilitas umum yang rusak tersebut.
“Jembatan ini akan kita bangun kembali dibantu dengan TNI. Semua jembatan disini sudah dalam tahap perbaikan, namun memang ada satu yang belum diperbaiki karena kita sedang membangun jembatan pengganti yang permanen. Perbaikan jembatan ini kita tergetkan akan berlangsung satu minggu,” terangnya.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Herman Deru juga membawa bantuan berupa sembako, pakaian, obat-obatan dan sejumlah bantuan lainnya.
“Bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah. Pemerintah ini tidak akan tinggal jika warganya sedang menghadapi kesusahan,” bebernya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa mengatakan intensitas curah hujan tinggi yang terjadi sejak pukul 19.25 WIB pada Minggu 17 Oktober 2021 menyebabkan Sungai Ogan meluap hingga menimbulkan bencana banjir bandang.
Selain ratusan rumah warga di Kecamatan Muara Jaya terdampak banjir, kata dia, bencana alam tersebut juga merusak dua unit jembatan gantung di Desa Lubuk Tupak dan Desa Lontar hingga tidak bisa dilewati warga.
“Kemudian jembatan gantung di Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Pengandonan dan di Desa Tubohan, Kecamatan Semidang Aji juga rusak berat akibat banjir bandang,” katanya.
Selain itu, banjir tersebut juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti balai desa, masjid dan sekolah tergenang air dengan ketinggian air antara 50-70 cm.
Bahkan, kata dia, tidak sedikit hasil panen pertanian dan perkebunan milik warga di wilayah itu hanyut terbawa arus sungai.
“Untuk korban jiwa tidak ada. Namun, akibat bencana alam ini kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya.(***)