Infrastruktur & Transportasi

Dodi  : Setiap Warna Ciptaan Allah SWT, Tidak Mesti LGBT

Foto : istimewa

Trotoar Jalan di Gerbang Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin  mendapat pernilaian warga Banyuasin, tanpa disadari ada yang menilai, identik warna- warni tersebut warna digunakan GLBT [lesbian, gay, biseksual, dan transgender”].

NAMUN salah satu Pengacara Kondang dan Kuasa Hukum Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Dodi ik Advokat Hukum mengatakan yang dilarang itu LGBT-nya, bukan soal warna.

Kalau  soal warna katanya  tidak dilarang, warna itu ciptaan Tuhan, bermacam -macam warna, apalagi warna -warni pelangi.

“Apakah pelangi itu identik dengan LGBT? Mari kita berfikir rasional. Ayo berbaik sangka dan belajar ngaji, buka Qur’an Surah Fatir, ayat 27-28, Jangan dikait kaitkan warna dengan prilaku,” terangnya kepada wartawan, Kamis (16/4/2020).

Dodi menjelaskan rugi, jika hidup ini cuma bisa menebar kebencian, hidup ini singkat, kematian sangat dekat, Pesan Nabi, ada orang nanti di akhirat dia tekor, amalnya diambil orang lain, dosa orang lain di ambil dia.

“Saya mengajak kita membangun Banyuasin tercinta ini, Banyuasin rumah kita, kritik boleh tapi yang membangun, yang sehat, yang benar, baik dan bermanfaat,”urainya.

 

Memperindah dan mempercantik Jalan di Gerbang Perkantoran Kab. Banyuasin dengan cat warna -warni

 

Sangat merugi, tambahnya lagi,  kalau hari –hari ini [kita] hanya disibukkan dengan mencari cari kesalahan orang lain,” imbuhnya.

Dodi menghimbau. “Mari sibukkan diri kita dengan perbuatan perbuatan kebaikan, tentunya kita tidak akan ada waktu lagi untuk mencari kesalahan orang lain,”paparnya.

Dirinya sekali lagi, menghimbau KPD seluruh warga Banyuasin, hendak nya hindari melakukan perbuatan yang dilarang Allah dan Rosul dan perbuatan yang dilarang Udang -Undang [Ujaran kebencian, pencemaran nama baik, kebencian, fitnah, hoax].

“Seandainya warna pelangi itu meresahkan, masyarakat mana yang resah? Berapa jumlah orang bisa dikatakan masyarakat? Keresahan itu biasanya terjadi karena kurang -nya ilmu pengetahuan? Apakah masyarakat resah dengan munculnya Pelangi? Untuk itu mari belajar berfikir positif dan baik, ketika kita berfikir positif, tentunya yang terlihat di depan mata kita semuanya baik,”

Masih kata, dia warna- warni trotoar bagian dari Banyuasin Religius, bagaimana kita bisa mencintai warna- warni Ciptaan Tuhan yang indah ini.

Salahkan LGBT memakai warna warni pelangi, jangan salahkan warna -warni dipakai LGBT. Dan jangan salahkan warna- warni dipakai ke trotoar.

“Warna apapun tidak ada yang salah, kecuali semenjak trotoar di cat warna- warni menimbulkan kecelakaan, kerena telah membuat orang-orang terpesona, itu harus segera diperbaiki, ucapkan Subhanallah ketika kita melihat warna -warni Ciptaan Tuhan. Kapan lagi hidup ini mau mengagungkan Ciptaan Tuhan,” tegasnya.[***]

Laporan : Desi/Banyuasin

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com