Industri Kreatif & UKM

Menengok Sambal Gili Bante & Diplomasi Mendoan [Saat Desa Bilebante Jadi Duta Besar Rasa]

ist

Sumselterkini.co.id, – KALAU biasanya diplomasi itu di ruang ber-AC pakai jas dan dasi, yang satu ini beda diplomasi sambil ngeulek sambal, keringetan, tapi senyum merekah. Namanya Gastrodiplomacy Local Experience, semacam pertemuan internasional… tapi dapurnya yang jadi ruang sidang, dan ulekan sambal jadi palunya!

Jumat pekan akhir lalu, Desa Bilebante di Lombok bukan lagi cuma desa hijau nan asri, tapi menjelma jadi ‘markas besar PBB’ Perserikatan Bule dan Bumbu, yang mempertemukan 27 perwakilan kedutaan besar negara sahabat lewat rasa, aroma, dan suara kompor menyala.

Dalam dunia perkulineran, ini semacam KTT. Bedanya, bukan bicara soal geopolitik atau inflasi dunia, tapi ngomongin enaknya ayam bakar bumbu Lombok, kriuknya jamur crispy, sampai seberapa pedas sambal baru yang dikasih nama Sambal Gili Bante. Konon, sambal ini bisa bikin lidah menari, mata berkaca-kaca, tapi hati bahagia.

“Diplomasi kuliner ini kayak pepatah lama tak kenal maka tak sayang, tapi kalau udah makan bareng, bisa jadi sahabatan seumur hidup,” ujar Wamenekraf Irene Umar, yang hari itu tampil bukan cuma sebagai pejabat, tapi juga duta besar rasa-rasa lokal.

Menurut Irene, yang sedang mencoba menyulap keripik menjadi investasi hijau, semua bahan dari Bilebante itu deket banget sama alam. Mulai dari daun kelor yang kayaknya dipetik dari belakang rumah, sampai ayam bakar yang kalau bisa ngomong mungkin bilang, “Saya lokal, organik, dan bangga!”

“Kita ini kadang suka minder sama produk desa. Padahal di luar negeri, konsep farm to table itu jadi rebutan di restoran bintang lima. Sementara di sini, farm to mouth langsung tanpa transit, tanpa go-food, tinggal metik dan masak!” tambahnya.

Satu lagi kegiatan yang bikin suasana tambah lezat adalah MASAMO alias Masak Bersama Master. Ini bukan lomba masak emak-emak biasa, tapi acara mentori langsung para juru masak lokal oleh Chef Norma Ismail. Menu andalan? Ayam Bakar Bumbu Lombok yang kalau dibakar pelan-pelan aromanya bisa bikin bule Prancis lupa cara makan escargot.

Tak ketinggalan sambal baru hasil kolaborasi rasa dan imajinasi, diberi nama oleh Direktur Kuliner Andy Ruswar  Sambal Gili Bante. Katanya sih, kalau sambal ini dikemas dan diekspor, bisa jadi ancaman buat Sriracha dan sambal Thailand.

Balik setiap suapan

Acara ini bukan cuma soal makanan. Tapi soal mengenalkan bahwa di balik setiap suapan, ada budaya, ada cerita, dan ada peluang ekonomi. Saat tamu-tamu dari berbagai negara menyantap Ares, Ebatan Ayam Merangkat, dan Sate Pusut, mereka bukan cuma mengisi perut. Mereka sedang mencicipi sejarah, menyentuh tradisi, dan siapa tahu menandatangani kontrak dagang lewat kunyahan.

“Kalau kita bangga sama masakan sendiri, dunia pun akan ikut jatuh cinta,” ujar Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, yang tampak bahagia menyaksikan masakan desa jadi topik internasional.

Gastrodiplomacy ini mengajarkan satu hal penting kadang, jalan menuju kerja sama antarnegara itu lewat perut. Bukan lewat pidato, tapi lewat urap-urap. Bukan lewat nota kesepahaman, tapi lewat tahu tempe dan kelor bebrok. Dunia mungkin ribut di banyak hal, tapi kalau sudah duduk semeja makan sambal bareng, biasanya damai datang dengan sendirinya.

“Kalau dunia ini dikuasai oleh para koki, mungkin nggak ada perang yang ada rebutan sambal,” kata seorang tamu kedutaan sambil nambah seporsi nasi.

Desa Bilebante hari itu membuktikan bahwa jadi duta bangsa tak melulu soal paspor dan protokol. Kadang cukup dengan ulekan sambal, ketulusan warga, dan kehangatan dapur. Bahwa potensi desa, jika dibungkus kreatif dan dipresentasikan dengan hati, bisa menggoyang dunia.

Jadi, kalau suatu hari nanti Anda mendengar ada warga Nepal kepincut bikin keripik kelor, atau diplomat Swedia buka restoran Ayam Merangkat, jangan kaget. Bisa jadi itu semua berawal dari sambal Gili Bante dan diplomasi dapur Desa Bilebante. Ingin narasi ini dikembangkan untuk kebutuhan media cetak, naskah siaran, atau infografik juga?.[***]

Terpopuler

To Top