Industri Kreatif & UKM

Alasan Makanan Ini, Bekraf Anugrahi Palembang Jadi Kota Ekonomi Kreatif Terbaik RI

Foto : Ilustrasi

BADAN Ekonomi kreatif [Bekraf] memberi penghargaan kepada Kota Palembang sebagai Kota Ekonomi Kreatif terbaik di Indonesia menyusul makanan khas pempek menjadi industri kreatif yang digarap secara fokus dengan produksi per hari mencapai 7 ton per hari.

Penghargaan ini langsung diberikan Kepala Bekraf Indonesia, Triawan Munaf dalam acara Bekraf ke 3 di Kota Solo, kata Kepala Bappeda Litbang Kota Palembang, Harrey Hadi melalui via telepon. Senin, (7/10/2019).

Menurutnya pempek merupakan kuliner kebanggaan khas Kota Palembang yang masuk 4 besar sebagai kota ekonomi kreatif terbaik di Indonesa bersama Kota Malang, Kabupaten Kutai Kartanegara serta Kabupaten Majalengka.

Ia mengatakan Kota Palembang menjadi satu satunya kota kreatif yang fokus dengan keekonomian kuliner yakni pempek.

“Hal ini sesuai target kita sebelumnya yakni akan masuk 4 besar, apa lagi Palembang berani fokus dikuliner pempek,” ujarnya.

Keberhasilan ini merupakan keberhasilan bagi masyarakat kota Palembang, karena ekonomi pempek tetap bertahan.

“Dengan keberhasilan ini kami berharap kuliner pempek dapat lebih dikenal dan menjadi penguatan ekonomi di kota Palembang sendiri,” jelasnya.

Memang tak bisa dipungkiri cemilan ini sudah mendunia, bahkan di Sea Games Asian Games yang diselenggarakan di Palembang, Sumsel beberapa tahun lalu, pempek mampu memikat para pelancong ataupun atlet.

Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah lezat berwarna coklat yang kental yang memadukan rasa pedas, manis, dan sedikit asam atau tidak terlalu menyengat di mulut dan lidah.

Sejarah pempek

Konon pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Tionghoa ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16 di masa pemerintahan Sultan Badaruddin II dari Kerajaan Palembang Darussalam. Di masa Kesultanan Palembang ini, pempek disebut kelesan.

Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu. Dinamakan kelesan karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama.

Pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang. Tercatat pempek mulai dijajakan pada tahun 1916, oleh orang-orang keturunan China yang berjalan kaki menjual kelesan dari kampung ke kampung. Mereka banyak berjualan khususnya di kawasan keraton, sekarang di lokasi Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang.

Nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual kelesan, mereka biasa disebut Empek. Dari panggilan, ‘Pek, empek….’, lama-kelamaan dipakai untuk menyebut makanan yang mereka jajakan.

 Jenis pempek

Ada beberapa jenis pempek, tergantung cara penyajian dan komposisi bahan atau isinya. Pempek yang paling terkenal adalah pempek kapal selam, yaitu pempek yang diisi dengan telur ayam dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga jenis lain seperti pempek lenjer, pempek adaan yaitu pempek yang berbentuk bulat. Ada juga pempek kulit ikan, pempek pistel yang berisi irisan pepaya muda rebus yang sudah ditumis dan dibumbui, pempek telur kecil dan pempek keriting.

Saat menggoreng pempek Palembang, di usahakan agar api jangan terlalu besar agar pempek matang sempurna dan tidak gosong. Bila warna pempeknya sudah terlihat agak menguning dan matang, maka pempek tersebut telah matang dan siap diangkat.

Pempek akan terasa nikmat bila di makan dalam keadaan masih hangat, dengan tambahan irisan timun dan mie kuning. Kita bisa merasakan paduan rasa adonan tepung dan daging ikan tenggiri yang legit dan enak, dengan bumbu kuah pempek yang khas.

Baluran bumbu kuah cuka dan gula jawa dengan asam jawa yang diberi ebi sedikit menambah sensasi kenikmatan dari hasil olahan kuliner khas jajanan Palembang ini.

Pempek memiliki begitu banyak penggemar. Restoran dan tempat makan pempek kini menjamur, tak hanya di Palembang tapi juga berbagai kota di seantero Indonesia. Pempek dikenal orang dari Sumatera di ujung Barat Indonesia hingga ke kawasan Timur Indonesia, seperti melansir lama pesona.travel.[**]

 

Penulis : one/berbagai sumber

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com