Features

Tabung Gas 5 Kg, Kisah Lucu, Drama Dapur & Pesan Moral

ekraf

AKU tabung gas 5 kg. Iya, benda yang setiap pagi kalian angkat-angkat tanpa bilang “makasih”, jangan kira aku cuma tabung diam aku punya hati, otak, dan selera humor, hari ini aku mau cerita drama di dapur, yang bahkan panci pun ikut panik.

Pagi itu, aku lagi “nongkrong” manis di pojok dapur, aku melihat si aku-manusia masuk dengan muka serius, sambil bilang, “Dimana sih tabung gas cadangan?” Aku cuma ingin tertawa, tapi sayangnya aku tabung gas, jadi hanya bisa berdiri tegak dan menghela… eh, bukan, berdiri tegak saja.

Aku melirik Panci 12 liter yang selalu sok sibuk. Dia bilang, “Waduh, kalau tabung itu salah sambung, dapur kita bakal meledak, ya?” Aku jawab dalam hati, “Santai, Panci, jangan drama. Aku cuma mau dia sabar sedikit” tapi aku tahu, Panci selalu dramatis. Dia selalu panik duluan sebelum sesuatu terjadi.

Tiba-tiba, si Bawang Merah meluncur dari meja, ikut “mengomel” “Aku nggak mau gosong! Jangan bikin aku ikut trauma karena panasmu!” Aku cuma bisa tersenyum diam. Aku kecil, tapi punya tanggung jawab moral jangan sampai ada bawang atau telur yang gosong karena aku. Pepatah nenek bilang “Sedikit-sedikit asal benar, lebih baik daripada banyak tapi salah urus” Aku ingat itu terus.

Aku-manusia mencoba menggantiku sendiri, sialnya, dia salah sambung! Aku cuma bisa “bergetar” sedikit, biar dia ngerti ada yang salah. Tapi dia malah panik. “Aduh, tabung gasnya keras juga ya!” Aku menahan tawa, tapi Panci sampai berguncang saking kocaknya.

Lalu masuk si Ayam Peliharaan, yang tiap pagi ikut menonton ritual masak. Dia bertanya dengan suara berisik, “Kok paniknya kayak nonton film horor?” Aku menatap dia, “Tenang, Nak. Ini bukan film horor, ini drama dapur nyata”. Ayam itu cuma bisa mengangguk sambil mengeram karena takut telur dadar gosong.

Tapi aku punya trik sendiri, aku diam, tenang, dan biarkan mereka belajar sabar, aku seperti guru diam yang mengajari mereka satu hal kesabaran itu penting. Kalau mereka terburu-buru, bukan cuma telur dadar yang gosong, tapi bisa saja drama dapur naik level, api kecil berubah jadi api heboh. Pepatah Jawa cocok “Alon-alon waton kelakon.”

Akhirnya, Aku-manusia berhasil menyambungkan aku dengan benar. Aku mulai mengalirkan gas dengan senang hati. Panci bersorak, bawang tenang, ayam lega. Aku merasa bangga. Aku bukan cuma tabung gas, aku tabung gas super yang mengajarkan moral, drama, dan humor dalam satu paket kecil 5 kg.

Kalau aku boleh curhat, kadang manusia itu lucu. Mereka panik karena aku habis atau sedikit bocor. Padahal aku cuma tabung gas 5 kg. Tapi dari perspektif aku, manusia belajar banyak dari aku kesabaran, kehati-hatian, dan menghargai hal-hal kecil. Aku kecil, tapi pelajaran yang kubawa besar.

Setelah sarapan selesai, aku duduk santai. Aku merasa seperti selebriti dapur: semua orang menatapku, semua benda lain menyesuaikan gerakan. Bumbu pun mulai tenang, Panci mulai rileks, Ayam masih penasaran tapi lega. Aku sadar, humor itu penting. Aku mungkin kecil, tapi bisa bikin suasana hangat, bahkan bikin drama dapur menjadi pertunjukan komedi.

Kesimpulannya, aku bukan cuma tabung gas. Aku teman, guru, badut, dan bahkan sedikit psikolog dapur. Aku mengajarkan kesabaran, kehati-hatian, dan bagaimana menghargai hal-hal sederhana. Dari sudut pandang aku, tabung gas 5 kg itu bukan benda mati aku adalah karakter utama di setiap pagi yang kacau tapi penuh tawa.

Dan sebagai penutup, aku ingin bilang ke semua manusia jangan remehkan tabung gas kecil seperti aku. Aku bisa membawa tawa, drama, dan pelajaran moral dalam satu paket kecil. Aku tabung gas 5 kg, tapi aku punya cerita hidup, drama dapur, dan humor ekstrim sendiri.[***]

Terpopuler

To Top