MOMENTUM mudik selalu berdampak positif pada perekonomian daerah karena peredaran uang yang di bawa pemudik. Tahun ini pun diprediksi demikian, apalagi masyarakat yang mudik menurut survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencapai 85 juta orang lebih.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk terus menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi pada saat mudik Lebaran sekaligus menjaga angka kasus COVID-19 agar tidak meningkat.
Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusi dan Kebudayaan (Menko PMK), Muadjir Effendy, melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Rabu (4/5/2022).
Semua antisipasi sudah dilakukan pemerintah semaksimal mungkin agar protokol kesehatan (prokes) dan tata aturan dipatuhi. Menko Muhadjir mengatakan ia mengetahui besarnya euforia dan antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke area wisata.
“Namun memang dalam batas tertentu kita juga harus memberi toleransi mereka karena ini kan sudah dua tahun tidak menikmati libur secara besar-besaran. Dan ini saatnya mereka memanfaatkan izin untuk berkunjung ke pusat wisata,” kata Menko Muhadjir.
Kendati demikian, yang paling penting adalah para pemudik harus dipastikan sudah mendapatkan vaksin minimal dosis kedua atau booster. Tempat wisata juga diwajibkan untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi guna memastikan wisatawan yang berkunjung telah divaksin.
Menko Muhadjir menjelaskan pihaknya sudah menargetkan salah satu momentum Lebaran ini diupayakan untuk mendorong dan memicu pemulihan ekonomi nasional setelah dua tahun mengalami hibernasi.
“Karena itu dari beberapa lini sudah kita siapkan misalnya manajemen lalin, kita tata betul kita upayakan risiko nya seminim mungkin dan agar berbagai hambatan bisa kita atasi,” kata Menko Muhadjir.
Selain itu, tambah Menko Muhadjir, pemerintah juga sudah mengantisipasi arus balik, dan menjamin ketersediaan bahan pangan terutama bahan pokok. Kemudian bagi masyarakat yang tidak mampu, pemerintah juga mendorong dengan pemberian bansos selama tiga bulan yang dirapel pada April.
“Dengan begitu akan ada semacam multiplier effect, akan terjadi keterkaitan satu sama lain untuk sama sama memicu perkembangan ekonomi. Dan memang sekarang yang menjadi andalan adalah sektor pariwisata termasuk disitu kuliner dan tempat kunjungan lain,” kata Menko Muhadjir.
Lanjutnya, UMKM diharapkan bisa memanfaatkan momentum ini untuk segera mengambil peran dalam upaya pemulihan ekonomi. Karena hampir 80 persen pelaku ekonomi di Indonesia adalah UMKM.
“Kalau 80 persen ini, separuh saja mereka bisa ikut ambil bagian secara maksimal dalam momentum Lebaran ini, tentu saja itu mempunyai nilai yang sangat signifikan dalam upaya kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambah Muhadjir.
InfoPublik (***)