BUDIDAYABUDIDAYA rumput laut menjadi pilihan kegiatan ekonomi bagi masyarakat pesisir, termasuk di Kabupaten Bulukumba. Rumput laut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memberikan orasi ilmiah di acara Wisuda Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Sulsel, Kamis (10/6/2021) mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba agar lebih memberdayakan para petani.
“Tolong berdayakan petani, terutama petani rumput laut karena pantai di Bulukumba ini bagus, bersih, panjang. Kemudian kandungan airnya juga sangat memungkinkan, sangat cocok untuk rumput laut,” kata Menko Muhadjir.
Berdasarkan pantauannya, ia melihat kegigihan dan kerja keras masyarakat pesisir termasuk para petani rumput laut yang sedang memanen hasil budidaya dan juga para nelayan. Menko Muhadjir mengatakan rumput laut jika dijual hanya Rp15 ribu per kilogram.
Ia pun mengungkap bahwa dibandingkan dengan harga impor ‘plastik’ pembungkus makanan olahan seperti sosis yang bisa mencapai Rp1 juta per kilogram, harga bahan baku rumput laut di Kabupaten Bulukumba sangat rendah.
Sedangkan faktanya, Menko Muhadjir menjelaskan, bahan dasar plastik pembungkus makanan olahan itu justru rumput laut yang diekspor Indonesia ke Jerman.
“Jadi bayangkan kalau kita makan nugget (sosis) itu rumput lautnya dari Indonesia tapi bikinnya di Jerman. Kita mengekspor rumput laut, kembali pulang ke Indonesia sudah dalam bentuk ‘plastik’ pembungkus sosis,” kata Menko Muhadjir.
Rumput laut merupakan komoditas yang sangat menjanjikan. Rumput laut bukan hanya komoditas lokal, tapi komoditas internasional dengan nilai ekspor yang sangat tinggi karena termasuk jenis bahan yang multiguna seperti untuk bahan olahan makanan hingga bahan kosmetik.
Menko Muhadjir meyakinkan apabila perguruan tinggi mau peduli dan menaruh perhatian besar terhadap upaya kemajuan daerah masing-masing, Indonesia akan mampu menjadi negara maju dengan masyarakatnya yang hidup makmur dan sejahtera.
Ia juga meminta untuk terus mempelajari mulai dari hulunya, petaninya sampai mata rantainya hingga nanti ke tangan yang memprodukai rumput laut.
“Kalau bisa jangan dilepas begitu saja, tapi betul-betul diatur sedemikian rupa sehingga keuntungan yang diperoleh para petani ini juga memadai,” kata Menko Muhadjir.
Mengutip data Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), produksi rumput laut di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2016 sebanyak 158.440 ton atau sekitar 6,71 persen dari total produksi rumput laut di Provinsi Sulsel.Kemenko PMK (***)
Ril