INFLASI di Provinsi Sumsel berada pada 2.06 % yang relatif sangat rendah, oleh sebab itu inflasi kenaikan harga di Sumsel relatif terjaga.
“Inflasi terjaga di Sumsel ini karena pasokan tercukupi pasokan yang semula kita bergantung dengan daerah lain, sekarang bisa di produksi oleh daerah-daerah Sumsel sendiri,”kata Kepala BI Kantor Perwakilan Sumsel, Yunita Resmi Sari saat Beraudiensi dengan Gubernur Sumsel Herman Deru di Kantor Gubernur, kemarin.
Inflasi terjaga itu salah satunya ungkap dia, dengan distribusi yang lancar sehingga ini dapat mendorong penurunan angka kemiskinan, karena daya beli masyarakat Sumsel terjaga.
“Sementara suplai barang juga terpelihara,” terang dia sembari menyebutkan dirinya akan pindah tugas di Kantor Pusat BI di Jakarta sedangkan penggantinya saat ini masih menjalani masa asssmen dan untuk sementara Kepala BI Pewakilan Sumsel akan ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt).
Oleh sebab itu, dia menambahkan proyeksi pertumbuhan perekonomian Sumsel kedepan tetap tinggi ada pada rentang 5,6 hingga 6 %.
“Sumsel masih mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena perekonomian Sumsel sudah semakin solid ditopang oleh komoditi. Komoditi utama ada tiga komoditi batu bara, kelapa sawit, dan karet dan ada juga ditunjang oleh proyek-proyek infrastruktur seperti jalan-jalan yang perbaiki oleh pak gubernur,” terangnya.[**]
Penulis : one