Ekonomi

Gubernur Bank Indonesia Puji Pertumbuhan Ekonomi dan Capaian Inflasi Sumsel

foto : Humas Pemprov. Sumsel

Sumselterkini.co.id, Palembang – Capaian inflasi Sumsel yang mencapai titik terendah sejak 3 bulan terakhir (2018) serta pertumbuhan ekonomi Sumsel yang mencapai 6,1% (lebih tinggi dari nasional) menuai pujian Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Ungkapan tersebut disampaikannya saat menghadiri upacara serah terima jabatan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel yang baru Yunita Resmisari, di Gedung BI Lantai IV, Kamis (10/1/2019).

“Saya ucapkan selamat kepada ekonomi Provinsi Sumsel 6,1% di atas nasional 5.1 %. Tahun ini saya  lihat pertumbuhan ekonomi Sumsel bisa 5,8%- 6%.

Selamat untuk inflasi Sumsel 2,74% lebih rendah dari nasional. Saya yakin ini bisa lebih rendah lagi kalau sinergitasnya kuat,” jelas Perry.

Mawardi Yahya, Wakil Gebernur Sumsel mengatakan sinergitas antara Pemprov Sumsel dan BI Provinsi Sumsel telah berlangsung sejak lama dan peelu dijaga bersama.

Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Sumsel tumbuh mencapai 6,14% di atas pertumbuhan ekonomi nasional Triwulan III tahun 2018 yang tumbuh 5,17%.

Menurutnya pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh semua lapangan usaha, dimana tidak ada satupun lapangan usaha yang mengalami penurunan dan pertumbuhan terti ggi dicapai oleh penyediaan akomodasi dan makan minum yang diikuyi bidang pertambangan dan penggalian, jasa perusahaan dan lainnya.

Sementara itu perkembangan inflasi Sumsel pada tahum 2018 sebesar 2,74% year on year (yoy). Lebih rendah atau lebih baik tingkat inflasinya dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional sebesar 3,13% year on year (yoy) yang merupakan capaian target inflasi nasional yaitu 3,5% plus minus 1%.

“Semua ini adalah hasil upaya dari Pemprov dan Perwakilan BI Provinsi Sumsel, instansi vertikal dan Satgasda Pangan sumsel yang terhimpun dalam TPID Provinsi Sumsel,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakannya TPID sebagai forum  koordinasi kebijakan Pemda dan BI dalam mengendalikan inflasi harus tetap dilakukan untuk mengawal stabilitas harga pangan dan barang penting yang merupakan kebutihan masyarakat luas.

“Perlu dipahami bahwa inflasi hanya dapat ditanggulangi dengan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BI  dan satgasda pangan serta sinergitas dengan TPID Sumsel,” imbuhnya.

Sumsel berkomitmen menjaga inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Hal ini bermuara pada penekanan angka kemiskinan di Sumsel yang masih tinggi mendekati 13%.

“Sumsel ini kaya potensi alamnya. Semuanya ada tapi angka kemiskinan kita tinggi. Target HDMY lima tahun ini angka kemiskinan harus sejajar nasional,” tegasnya. [**]

 

Penulis : As

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com