SUMSELTERKINI.ID, Palembang – PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana menambah kapasitas produksi Pupuk NPK hingga 3,4 juta ton seiring dengan prospek yang bagus serta kebutuhan pupuk dalam negeri meningkat.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan Pupuk Indonesia grup memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga dua kali lipat hingga 2021.
“Kami optimistis industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek, khususnya NPK terus meningkat,” ungkapnya dalam acara Penandatanganan Kontrak NPK Fusion II di Palembang, Selasa (12/12/2017).
Sebagai salah satu langkah mewujudkan hal tersebut, ungkapnya salah satu anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, menandatangani kontrak EPC Pabrik NPK Fusion II dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Kontrak tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Mulyono Prawiro dan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Bintang Perbowo, disaksikan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat di Palembang.
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Mulyono Prawiro mengatakan pembangunan pabrik NPK Fusion berkapasitas 2 x 100.000 MTPY di Pusri diperkirakan ditargetkan pada 2019 sehingga dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan dan holtikultura terutama untuk wilayah Sumatera.
“Pembangunan pabrik NPK Fusion II berteknologi Steam Fused Granulation merupakan salah satu pengembangan kapasitas pupuk NPK yang dilakukan Pupuk Indonesia Grup”, kata Mulyono.