KEPALA BI Perwakilan Sumsel, Yunita Resmi Sari dalam laporannya menyebutkan laju pertumbuhan ekonomi Sumsel pada semester I/ 2019 masih bertumpu pada sumber daya alam (SDA) yakni getah karet, batubara dan Crude Palm Oil/ CPO.
“Kinerja perekonomian Sumatera Selatan 5,8% tersebut berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat pada level 5,07 %.,”paparnya saat seminar Diseminasi Kebijakan Moneter Semester I/2019. Dengan topik “Penguatan Industri Manufaktur dalam kerangka Peningkatan Daya Saing perekon Menuju Indonesia sebagai Negara Maju tahun 2045” yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, di Ballroom Hotel Arista Pelmbang, Senin (5/8/2019).
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Sumsel juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Regional Sumatera sebesar 4,55% (yoy).
Yunita Resmi Sari juga menyebut Inflasi Sumatera Selatan triwulan I 2019 berada pada level yang rendah yaitu sebesar 1,66% (yoy) dan berada dalam kisaran target inflasi nasional tahun 2019 yaitu sebesar 3,5±1% (yoy). Realisasi inflasi ini lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi triwulan sebelumnya yang tercatat 2,74% (yoy).
“Angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi nasional triwulan I 2019 yang sebesar 2,48% (yoy), dan tercatat sama dengan realisasi inflasi regional Sumatera triwulan I 2019 yang sebesar 1,67% (yoy),”tambahnya.
Stabilitas keuangan daerah di Sumsel cukup baik dan terjaga, yang tercermin dari indikator stabilitas keuangan daerah Sumsel, baik rumah tangga maupun korporasi.[**]
Penulis : one