PEMERINTAH Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus mendongkrak harga jual karet dan kelapa sawit hasil usaha petani rakyat dengan meluncurkan sistem Aplikasi Lelang Bahan Olahan Karet yang dinamai SANG Bokar dan aplikasi e-STDB (Surat Tanda Daftar Budidaya).
“Ini terobosan inovasi yang hebat dan visioner,” ungkap Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Ir Dedi Junaedi MSc di sela Peringatan Hari Perkebunan Nasional (HARBUNAS) ke-63 Kabupaten Musi Banyuasin, di Opproom Pemkab Muba, Kamis (17/12/2020).
Menurutnya, peluncuran aplikasi Sang Bokar sangat tepat dilakukan untuk memasarkan olahan karet petani rakyat di Muba agar dapat diserap oleh investor dari seluruh mancanegara.
“Apalagi saat ini pergeseran dunia digital sangat cepat. Tentu dalam upaya pemasaran produk juga harus diikuti, agar serapan olahan karet petani rakyat di Muba dapat lebih maksimal lagi,” ungkapnya.
Lanjutnya, upaya-upaya yang dilakukan Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin yang visioner ini dilakukan semata demi memaksimalkan serapan karet petani di Muba. Upaya ini juga sebagai laku nyata dan langkah konkrit andil memulihkan perekenomian petani ditengah pandemi COVID-19 saat ini.
“Ini aplikasi pertama di Indonesia, saya berharap agar Kepala Daerah lainnya di Indonesia khususnya yang wilayahnya dominan hasil perkebunan karet dapat mencontoh terobosan di Muba demi meningkatkan kesejahteraan petani karet,” harapnya.
Bupati Musi Banyuasin Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA menegaskan, aplikasi Sang Bokar dan e-STDB diterapkan bukan untuk gagah-gagahan. Tapi, aplikasi ini akan sangat berguna ke depannya.
“Semakin mudah memasarkan hasil olahan karet dari petani karet di Muba dan dapat diakses seluruh investor dari mancanegara,” tegasnya.[***]
ril