PRESIDEN Joko Widodo secara resmi membuka Trade Expo Indonesia ke-36 Digital Edition (TEI-DE) yang mengusung tema ‘Reviving Global Trade’ secara hibrida di Jakarta dan ini merupakan solusi kerja sama bisnis.
Dilansir dari InfoPublik, Menurut Presiden, TEI-DE 2021 merupakan solusi kerja sama bisnis bagi para pelaku usaha dan industri untuk meningkatkan perdagangan dan investasi baik secara nasional maupun internasional.
“Saya optimis bahwa perdagangan dan investasi akan meningkat, serta perekonomian Indonesia juga akan semakin berkembang. Saya juga yakin, penyelenggaraan TEI ini merupakan salah satu solusi sebagai penghubung bagi pelaku usaha khususnya para eksportir dan buyers untuk menjalin kerja sama bisnis serta sebagai pengungkit ekonomi pelaku usaha dan industri,” kata Presiden saat membuka TEI-DE di Jakarta pada Kamis (21/10/2021)
Pameran berskala internasional ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, yakni mulai 21 Oktober hingga 4 November 2021 secara daring dan showcase produk akan digelar hingga 20 Desember 2021.
Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, menambahkan TEI-DE 2021 merupakan salah satu upaya menghidupkan kembali perdagangan global sekaligus sebagai terobosan baru bagi pelaku usaha Indonesia dalam memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi yang mengalami kelesuan akibat pandemi COVID-19.
“Dengan adanya pandemi COVID-19, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan terobosan dengan menggelar TEI-DE 2021 yang bertujuan untuk mendorong promosi dan menyajikan pameran produk unggulan kepada para importir di seluruh dunia yang hingga saat ini ruang geraknya secara fisik masih sangat terbatas,” ujar Mendag.
Lebih lanjut Mendag menjelaskan, pameran ini perdagangan diikuti oleh 834 peserta yang memamerkan produk dan jasa terbaiknya.
Para peserta pameran ini terbagi dalam delapan kategori produk, yaitu manufactured product, digital lifestyle & services, medical & healthcare, renewable energy, food & beverage products, living comfort & amenities, fashion & beauty products, dan halal product.
“Jumlah ini meningkat 20,87 persen dibandingkan peserta tahun lalu yang hanya diikuti oleh 690 peserta,” tutur Mendag.(***)