PT Pertamina Lubricants, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang mengelola bisnis pelumas domestik dan internasional tahun ini kembali mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan Idul Fitri dan Covid-19 (RAFICO) 2021.
Melalui Satgas ini, PT Pertamina Lubricants berkomitmen untuk menjamin penyediaan kebutuhan dan layanan pelumas Pertamina bagi seluruh masyarakat serta konsumen di industri-industri strategis di seluruh Indonesia serta memastikan bahwa pengendalian dan pemantauan penjualan pelumas terkendali dengan lancar.
Disaat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1442 H, Satgas RAFICO terus memonitor kegiatan operasional dengan memastikan ketersediaan bahan baku pelumas Pertamina, melakukan pengecekan proses produksi dengan ketat, dan memastikan ketersediaan produk di seluruh Depot Supply Point (DSP) di 25 wilayah di Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Ageng Giriyono menyampaikan, Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. Setiap harinya.
“Kami terus menerapkan protokol kesehatan dan menjaga prosedur keamanan produk dalam semua lini bisnis secara ketat mulai dari tahap produksi, distribusi hingga produk sampai ke konsumen dan masyarakat umum,”tuturnya dalam keterangan pers, minggu [9/5/2021].
Selain itu, menurutnya mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah dalam upaya meminimalisasi pergerakan masyarakat seperti kegiatan mudik lebaran. Namun begitu, kami tetap mengantisipasi adanya lonjakan permintaan kebutuhan pelumas Pertamina baik dari segmen otomotif dan industri.
Dalam hal menjaga keamanan suplai dan distribusi produk pelumas dan grease yang dibutuhkan konsumen industri.
PT Pertamina Lubricants mengantisipasi adanya penambahan penjualan sehingga memprioritaskan produk-produk dengan permintaan tinggi dan menambah pilihan jenis armada dalam melakukan pengiriman produk ke wilayah-wilayah tertentu di tanah air.
Selain itu, produksi dan distribusi produk tetap berjalan dengan optimal pada saat libur lebaran guna memastikan suplai produk pelumas aman dan terjamin.
Upaya ini untuk mengantisipasi kebutuhan tambahan oleh berbagai konsumen, khususnya konsumen industri yang bergerak di bidang transportasi dan pertahanan Negara.[***]