KONSUMSI Bahan Bakar Minyak Berkualitas (BBK) Non Subsidi baik jenis Gasoline maupun Gasoil di Sumatera Selatan kian diminati. Tercatat, konsumsi Bahan Bakar Non Subsidi jenis Gasoil pada bulan Agustus melampaui konsumsi bulan Juli 2020, dan selisih tipis dari rata-rata normal konsumsi bulanan sebelum Pandemi Covid-19 (bulan Januari – Februari). Sementara, untuk Gasoil konsumsinya sudah melampaui rata-rata normal bulanan sebelum pandemi.
Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami, mengungkapkan konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Sumatera Selatan pada bulan Agustus menyentuh kisaran 55.300 Kiloliter (KL), atau naik 9% dari konsumsi bulan Juli, yaitu sebesar 50.900 Kiloliter.
Sementara konsumsi normal bulanan sebelum Covid-19 (Jan-Feb 2020), adalah sekitar 56.120 KL. Adapun konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoil (Dexlite, Pertamina Dex) di bulan Agustus konsumsinya sebesar 1.500 Kiloliter, naik sebesar 13% dari konsumsi bulan Juli 2020, yaitu sebesar 1.333 KL. Untuk konsumsi normal bulanan sebelum Covid-19 (Jan-Feb 2020), adalah 1.429 KL.
Menurutnya, peningkatan tersebut selain mulai normalnya operasi sarana transportasi umum dan kendaraan pribadi, peningkatan konsumsi BBK ini terjadi seiring dengan tingginya kesadaran konsumen terhadap penggunaan BBM berkualitas untuk performa kendaraan yang optimal.
“Penggunaan BBM yang tidak sesuai, dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah pada mesin akibat pembakaran yang tidak sempurna.” tambah Dewi dalam keterangan resmi, Selasa [29/9/2020].
Pertamax memiliki nilai oktan (RON) 92, Pertamax Turbo RON 98, dan Dexlite serta Pertamina Dex memiliki cetane (CN) masing-masing ada di angka 51 dan 53. Penggunaan jenis bahan bakar ini kian diminati, berperan mendukung performa kendaraan, irit, serta ramah lingkungan. [***]
Ril/za