LANGIT di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II [SMB] Palembang terlihat mendung, saat saya menjumput saudara yang datang dari Jakarta melalui bandara, maklum beberapa hari ini Palembang sudah turun hujan.
Meski demikian, aktivitas bandara terlihat ramai, sejak manajemen tidak membatasi lagi jam operasionalnya. Saya pun hanya menunggu hanya di areal masuk –kedatangan SMB II [Halaman keluar –masuk].
Tak lama pun, saya bergeser ke arah trotoar jalan tak jauh dari halaman bandara, untuk mencari tempat merokok yang nyaman.
Ditemani sebatang rokok, dua mata saya memandang dari balik pagar pembatas kawat ke arah areal lapangan terbang yang berfungsi untuk lepas landas dan mendarat, serta bongkar muat barang. Sebuah pesawat Garuda terlihat landing, suaranya pun terdengar nyaring dilubang ditelinga.
Terlihat dari kejauhan, satu pesawat dari maskapai penerbangan City link, juga berada di Apron [tempat parkir], dengan ditemani sebuah mobil tangki bahan bakar avtur Pertamina, tampak dua orang operator tengah fokus mengisi avtur.
Mereka terlihat lengkap mengggunakan topi dengan rompi pengaman, hingga raut mukanya tak tarlihat, karena menggunakan masker pengamanan. Maklum saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Covid-19 memang telah melulantahkan seluruh sektor, bahkan komsumsi avtur juga iku turun, karena banyak maskapai menstop penerbangan. Hanya saja jenis pesawat cargo yang masih bisa menjalankan operasionalnya.
Kini, operasional bandara mulai sedikit demi sedikit normal menyusul maskapai membuka kembali rute penerbangan.
DPPU Pertamina di Bandara , tetap menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang ketat, Fase Kenormalan, foto : Marketing Operation Region [MOR] IV
Situs resmi Badan Pusat Statistik [BPS] Prov. Sumsel menyebutkan Jumlah kunjungan pesawat udara di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II yang datang pada bulan Juli 2020 sebanyak 395 penerbangan atau naik sebesar 84,58 persen disbanding dengan Juni 2020 sebesar 214 penerbangan.
Jumlah penumpang angkutan udara yang datang di Bandara SMB II Palembang pada Juli 2020 berjumlah 29.290 orang, atau naik 136,25 persen dibanding Juni 2020 yang sebanyak 12.398 orang.
Keseluruhan penumpang berasal dari penerbangan domestik, sementara untuk penumpang mancanegara belum dibuka, karena Pagebluk Covid-19.
“Operasional bandara mulai diperpanjang dari pukul 06.00 WIB – 06.20.00 WIB sering meningkatnya pergerakan penumpang pada Agustus dibanding Juli,” sebut Arda Wulanegara, Manager Airport Operation and Service Bandara SMB II Palembang, belum lama ini.
Dia merincikan pada Juli total penumpang berjumlah 57.778 dengan rata-rata 1.900 penumpang, sementara pada 1-12 Agustus lalu rata-rata 2.500 per hari.
Sebelumnya, saat kasus covid- 19 meningkat di Palembang dan dinyatakan zona merah. Pihaknya, kata dia memutuskan untuk memperpendek operasional dari 06.00 WIB – 18.00 WIB. Akhirnya operasional berangsur normal kembali.
Namun para penumpang yang datang diwajibkan tetap menerapkan protokol kesehatan guna memutus rantai covid.
Stok Avtur Berlebih
Seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang pesawat komersil, tentu berdampak pula dengan komsumsi avtur. Pertamina Marketing Operation Region [MOR] IV mencatat, pada Agustus komsumsi avtur mengalami kenaikan 62 persen dibanding periode Juli 2020 atau dari sekitar 1.110 Kiloliter menjadi 1.783 Kiloliter.
Kenaikan komsumsi tersebut dipicu mulai beroperasinya, dan bertambahnya frekuensi penerbangan sejumlah maskapai di Sumbagsel.
Bahkan komsumsi avtur bukan saja terjadi di SMB II, disejumlah bandara di wilayah Sumbagsel, meliputi Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung, komsumsi avtur [aviation turbine] mulai bergerak naik.
“Kenaikan komsumsi avtur, karena adanya dua periode libur panjang pada bulan Agustus, sehingga mendorong peningkatan perjalanan masyarakat melalui jalur udara, serta beberapa maskapai menambah frekuensi penerbangan,” jelas Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami belum lama ini.
Meski demikian, lanjut dia konsumsi avtur masih dibawah konsumsi normal sebelum pandemi (periode Januari – Maret), rata-rata 4.434 Kiloliter per bulan.
“Stok avtur di Sumbagsel saat ini berlebih, mengingat konsumsinya masih dibawah konsumsi normal sebelum pandemi Covid-19. Ketahanan stok mencapai 51 hari”, tambah Dewi.[***]
Irwan Wahyudi
Wartawan Sumselterkini.co.id