Sumselterkini.co.id, Palembang – Pemerintah Kota [Pemkot] Palembang menabar ribuan benih ikan air tawar di Sungai Musi, guna menjaga kelestarian alam serta memperbaiki ekosistem di sepanjang perairan Sungai Musi.
Pasalnya, pemanfaatan sumberdaya ikan diperairan Sungai Musi melalui kegiatan penangkapan dan budidaya saat ini cenderung tidak terkendali, jumlah tangkap tidak lagi seimbang dengan daya pulihnya.
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda menjelaskan, restoking atau penebaran benih ikan adalah salah satu upaya penambahan stok ikan tangkapan untuk ditebarkan diperairan Sungai Musi atau, pada perairan yang dianggap telah mengalami krisis akibat padat tangkap atau tingkat pemanfaatannya berlebih.
Wawako mengungkapkan beberapa faktor menyebab kelangkaan ikan air tawar itu, yakni, seperti debit air berkurang, pencemaran air sungai, hingga kelangkaan bibit. Oleh sebab itu Pemkot Palembang dengan gencar berupaya mengembang biakan kembali jenis ikan air tawar ke dalam habitatnya.
“Disamping itu memang, karena ada ikan, jadi masyarakat juga bisa terdorong untuk menjaga kebersihan sungai atau kali, mereka tidak lagi membuang sampah atau segera membersihkan sungai, jika ada sampah yang menyangkut. Mereka tentu tidak ingin bibit ikan yang ada mati karena kondisi air yang kotor.
Apalagi, terang Fitri, Palembang memiliki makanan khas yang berbahan dasar dari jenis ikan, salah satunya empek-empek. Tentunya dengan adanya program tebar benih ikan ini akan mencegah kelangkaan habitat tersebut.
“Sebelum ikan ditebar dikembang biakkan oleh Dinas Perikanan Kota Palembang, lalu dilepas kembali ke habitatnya di sungai-sungai secara berkala, “ungkapnya, Senin [28/1/2019].
Ia menerangkan, pihaknya secara berkala terus melakukan restoking atau pelepasan benih-benih ikan air tawar di sungai-sungai yang ada di Kota Palembang. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menambah penghasilan nelayan kita, dan berkah bagi nelayan,” harapnya.
Dia ingin agar tiap pelepasan benih ikan ini dapat didampingi oleh nelayan. Hal ini diyakininya dapat mengedukasi nelayan tersebut agar dapat menangkap ikan dengan ukuran sesuai standarnya.
“Ya ikan yang kecil jangan juga ikut diambil. Biarkan mereka tumbuh dulu,” katanya.
Selain itu, ia mengimbau agar para nelayan dapat menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan.
“Ada undang-undanganya, bila kedapatan menangkap ikan dengan alat dan bahan berbahaya yang mengancam kelestarian ekosistem, maka akan dipidana,” imbaunya.
Sementara itu, Kabid Penangkapan Ikan Dinas Perikanan Kota Palembang Desi Eivianti mengatakan, ada 10 ribu benih ikan yang ditebarkan. “7.000 benih ikan patin dan sisanya ikan tembakang,” tutupnya.[**]
Penulis : One