PERTANIAN merupakan salah satu sektor andalan di Sumsel. Sebab itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru gencar menggenjot pengembangan lahan pertanian sehingga sehingga produksi hasil pertanian di Sumsel terus meningkat. Hal itu juga dilakukan guna mewujudkan kembali cita-cita Sumsel sebagai lumbung pangan nasional.
“Keberhasilan pertanian di lahan yang ada irigasinya tentu itu hal biasa. Namun, jika Gubernur dan bupati serta pejabat pemerintahan datang ke lahan yang mungkin tidak dijagokan hasil pertaniannya, itu artinya daerah tersebut berpotensi dikembangkan menjadi lumbung pangan,” kata Herman Deru ketika melakukan Panen Perdana Padi Sawah MT.2020 di Desa Lontar Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten OKU.
Menurut HD, meskipun lahan pertanian di Desa Lontar Kecamatan Muara Jaya Kabupaten OKU bukan termasuk wilayah irigasi teknis, namun hasil pertanian daerah tersebut patut diacungi jempol. Sebab saat ini, para petani bisa diwilayah tersebut bisa melakukan panen dua kali.
“Kita menghargai komitmen para petani disini yang tetap bersemangat sehingga saat ini bisa melakukan panen dua kali dengan hasil 4 ton perhektar. Ini sudah cukup baik untuk sawah tadah hujan seperti ini,” tuturnya.
Diketahui, luas lahan pertanian di Kabupaten OKU sendiri yakni 3.387 hektar. Dimana saat ini, hasil panennya mampu mencukupi kebutuhan pangan di kabupaten tersebut.
Kendati luas lahannya tidak begitu luas, namun HD meyakini jika hasil pertanian di kabupaten OKU bisa ditingkatkan. Bahkan dengan semangat para petani serta dorongan pemerintah, kabupaten OKU bisa menjadi salah satu daerah lumbung pangan di Sumsel.
“Jangan kalah dengan sawah yang memiliki irigasi teknis. Sumsel ini berkomitmen untuk menjadi lumbung pangan nasional dan Kabupaten OKU harus juga berkontribusi. Jika lumbung pangan untuk daerahnya, OKU ini sudah melampauinya. Tinggal bagaimana agar bisa lebih ditingkatkan lagi semangat petani agar petani ini punya jiwa enterpreneur,” jelasnya.
Artinya, lanjut HD, para petani tidak boleh hanya menjadi buruh di lahannya sendiri. Untuk itu, Pemprov Sumsel membentuk pansel untuk di tahun 2021 dengan mengangkat 1000 Petugas Penyuluh Laoangan (PPL) yang akan di sebar ke seluruh kabupaten dan kota sampai ke desa-desa di Sumsel untuk memberikan edukasi kepada para petani.
“PPL ini akan sangat membantu petani sehingga petani sehingga tidak menjadi buruh di lahannya sendiri. Mereka (petani) harus memproduksi pertanian secara maksimal guna menunjang perekonomian keluarga dan menunjang program daerah. Sumsel harus menjadi lumbung pangan nasional dan menjadi andalan bukan hanya slogan, infrastrukturnya dan juga semua hal yang diperlukan petani harus dipenuhi,” paparnya.
Tidak hanya itu, HD pun memberikan bantuan bibit dan Alat Mesin Pertanian(Alsintan) kepada petani di Kabupaten OKU berupa 4 unit mesin pemotong padi, 6 unit pompa air 6 unit, 11 unit hand sprayer, 51 ton benih jagung 2020, dan 11 ton benih padi.
“Bantuan ini berupa bibit hingga alsintan agar pertanian disini meningkat sehingga tidak kalah dengan daerah lain. Ini juga sebagai bentuk dorongan kita supaya petani semakin bersemangat,” paparnya.
Diharapkannya, bantuan tersebut dapat dipergunakan untuk meningkatkan produksi pertanian. Terlebih, Sumsel sendiri dinobatkan sebagai salah satu provinsi ke-5 Produksi Beras Tertinggi pada tahun 2019 bersama empat Provinsi lainnya yaitu Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Sebelumnya HD sendiri telah menargetkan produksi padi di Sumsel di tahun 2020 bisa mencapai 4.925.191 ton GKG dan sampai dengan 17 Agustus 2020 kemarin, produksi padi di Sumsel sudah mencapai 2.899.041 ton GKG dengan luas tanam baru mencapai 840.663 Ha, dibutuhkan tambahan luas tanam lagi seluas 128.719 Ha agar target capaian produksi tersebut bisa dipenuhi di tahun ini.
“Diharapkan bantuan tersebut dapat terus mendongkrak peningkatan produksi pangan disini. Jika kabupaten OK.[***]
Ril