TIM Dosen Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya yang diketuai Dr. Sofia Sandi, M.Si mengadakan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertempat di Desa Kotodaro 2, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir dengan melibatkan Santi Indrayani, S.Pt selaku penyuluh pertanian hingga perangkat desa, kelompok wanita tani mawar merah, mahasiswa dan masyarakat.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Fakultas Pertanian dan Universitas Sriwijaya bentuk nyata Tim Dosen Pertanian dalam membantu masyarakat sekitar dalam memulihkan perekonimian ditengah pandemi Covid-19. Ketua Tim Pengabdian, Dr. Sofia Sandi, M.Si menjelaskan, desa Kotodaro yang didominasi oleh areal, rawa, persawahan dan pertanian yang cukup luas. Kepemilikan ternak terutama ternak itik cukup banyak dan usaha beternak Itik ini merupakan usaha sambilan yang dikerjakan oleh penduduk di desa tersebut yang memeliharaannya masih bersifat tradisional.
Sehingga belum ada penerapan teknologi terutama terhadap produksi telur yang dihasilkan. Oleh karena itu, fokus pengabdian diarahkan pada bidang peternakan unggas dalam hal ini adalah ternak itik khususnya pada pengolahan hasil telur itik. “Desa kotodaro merupakan sentra budidaya itik pegagan sebagai plasma nutfah Sumatera selatan, namun belum memberikan konstribusi nyata terhadap pendapatan kelompok wanita petani yang masih rendah terutama dalam pengolahan telur itik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi,” kata Sofia Sandi.
Di menambahkan kegaitan ini meruapakan salah satu cara mengatasi permasalahan yang terdapat di kelompok tani yang terdapat di desa Kotodaro yaitu kekurangan modal usaha untuk produksi telur asin, karena selama ini kebanyakan masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang pembuatan telur asin dengan kadar kolesterol yang rendah dan aman bagi kesehatan.
Selain itu aspek manajemen usaha pembuatan telur asin yang belum berjalan optimal. Salah satu upaya dari Tim Dosen Peternakan yang dapat dilakukan untuk membantu peningkatan perekonomian masyarakat di desa Kotodaro adalah mengadakan pelatihan kepada anggota kelompok usaha telur asin dengan praktek langsung akan sehingga peserta dapat memiliki ketrampilan pembuatan telur asin rendah kolesterol.
“Disamping masyarakat akan diberikan bantuan bergulir berupa telur yang belum diolah. Bantuan bergulir diberikan kepada 5 anggota kelompok pembuat telur asin rendah kolesterol dengan masing-masing anggota sebanyak 100 butir telur. Selanjutnya masyarakat juga akan diberikan pengetahuan tentang perencanaan usaha pembuatan telur asin, membuat administrasi usaha, membuat evaluasi dan perbaikan usaha, sampai dengan bagaimana menjual telur asin rendah kolesterol,” jelasnya.
Sebagai informasi telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Pada umumnya telur asin dibuat dari telur bebek karena mempunyai cangkang yang tebal dan hasilnya lebih enak. Namun selain dari telur itik dapat pula dibuat dari telur ayam. Telur asin itu sendiri mengandung kalsium, protein, asam lemak omega 3 yang terdapat dalam kuningnya. Protein berfungsi sebagai zat pembangun untuk pertumbuhan sel dan perbaikan sel tubuh yang rusak.
Protein telur mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh termasuk asam lemak omega 3 baik untuk kecerdasan otak. Ketua kelompok tani yaitu Rini menucapkan terima kasih kepada Dr. Sofia dan tim yang sudah meluangkan waktu, tenaga serta ilmunya untuk dibagikan kepada masyarakat desa Kotodaro. Selain itu masyarakat sangat berharap kerjasama dengan masyarakat desa desa Kotodaro terus berlanjut dan di bina dan didampingi sampai ada hasil panen sehingga nantinya mereka bisa secara mandiri memproduksi telur ikan asin rendah kolesterol secara berkelanjutan.
“Tentunya kami sangat bersyukur sekali dengan adanya kegiatan ini kami mendapatkan ilmu yang bermanfaat agar kami mengaplikasikan dengan metode yang diajarkan kepada kami selalu kelompok wanita tani di Kito dari,” kata Rini.
Usai kegiatan pengabdian berupa penyuluhan nantinya tim pengabdian ini akan ada kegiatan lanjutan yaitu berupa pendampingan mulai dari tahapan persiapan, pelatihan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi, sehingga diharapkan dengan rangkaian-rangkaian kegiatan tersebut masyarakat desa Kotodaro khususnya kelompok wanita tani Mawar Merah dapat secara mandiri memproduksi telur ikan asin rendah kolesterol. [yip]