Agribisnis

Mahasiswa STISIPOL Candradimuka Olah Limbah Rumah Tangga Jadi Pupuk Cair Ramah Lingkungan

stipol-candradimuka-limbah-rumah-tangga

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) STISIPOL Candradimuka Kelompok 5 berhasil memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC) melalui metode sederhana dan ramah lingkungan. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025 di Proklim Stevia, tepatnya di kediaman Ketua RT 34 RW 02, Kelurahan Sungai Seklayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang.

Pembuatan POC ini merupakan hasil kolaborasi ide antara mahasiswa KKN dan Ketua RT setempat. Program ini bertujuan untuk membiasakan masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga agar memiliki nilai guna yang lebih tinggi dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Dengan pendekatan sederhana, masyarakat diajak untuk mengolah limbah dapur seperti sisa sayur, buah, air cucian beras, dan air kelapa menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat bagi tanaman.

Selain ramah lingkungan, pupuk organik cair ini juga menjadi solusi alternatif dalam pertanian skala rumah tangga karena tidak merusak ekosistem tanah. Pembuatan POC ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih produktif dalam memanfaatkan sampah organik, sekaligus membuka peluang ekonomi apabila dikelola secara konsisten dan berkelanjutan.

Kegiatan ini juga memberikan edukasi langsung kepada warga mengenai proses fermentasi selama 14 hari yang menghasilkan pupuk cair berkualitas. Dengan bahan yang mudah didapat dan proses yang sederhana, pembuatan POC dapat dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan POC:

  • 30 botol air cucian beras
  • 30 botol air kelapa
  • 1 buah nanas busuk (dipotong)
  • 2 botol Yakult
  • 1 bungkus ragi tape
  • ½ kg gula pasir
  • ½ kg gula merah (dipotong halus)

Alat yang diperlukan:

  • Drum
  • Ember
  • Pengaduk

Cara pembuatan:

  1. Potong nanas dan gula merah.
  2. Siapkan ember, lalu masukkan semua bahan: air cucian beras, air kelapa, nanas, Yakult, ragi tape, gula pasir, dan gula merah.
  3. Aduk hingga tercampur rata.
  4. Tuang campuran ke dalam drum.
  5. Tutup rapat drum dan lakban hingga kedap udara.
  6. Diamkan selama 14 hari untuk proses fermentasi.

 

pupuk-organik-cair

 

Setelah 14 hari, pupuk organik cair siap digunakan untuk menyuburkan tanaman. Hasil fermentasi ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang, tetapi juga menjadi solusi berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Melalui kegiatan ini, warga tidak hanya diajarkan cara membuat pupuk, tetapi juga ditanamkan kesadaran pentingnya mengelola sampah sejak dari rumah. Selain mengurangi beban sampah rumah tangga, masyarakat juga mendapat manfaat langsung dalam bentuk pupuk alami yang bisa digunakan untuk pertanian pekarangan.

Kegiatan KKN ini menunjukkan bahwa perubahan positif dalam pengelolaan lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil di tingkat komunitas. Mahasiswa STISIPOL Candradimuka membuktikan bahwa ilmu yang dibawa dari kampus dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Terpopuler

To Top