Harga karet di pasar Internasional tak bersahabat dengan karet petani sehingga membuat harga kian terpuruk, oleh sebab itu Muba terus berinovasi untuk menyelamatkan komoditasi yang dihasilkan petani dengan menerapkan aspal campur karet.
Sumselterkini.co.id, Kini karet untuk campurn aspal tersebut pertama kali di Indonesia diujicobakan di salah satu desa di Kabupaten Muba.
“Kita patut bangga karena pembangunan aspal karet sepertinya memberikan pengaruh positif dalam upaya mendongkrak harga karet di Negeri ini, inovasi pembangunan jalan aspal karet di Sumsel pertama kali diterapkan di Kabupaten Muba, yakni di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin yang telah diterapkan pada tahun 2018 lalu,” ungkap Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin.
Pada tahap awal, pembangunan aspal berbahan campuran karet di Muba tersebut diterapkan di sepanjang jalan 465 meter dan mampu menyerap 8,49 ton karet alam.
Pada 2019 ini, Muba terus berkomitmen untuk menerapkan pembangunan infrastruktur daerahnya dengan inovasi aspal karet.
Pembangunan infrastruktur aspal karet pada 2019 ini dengan lokasi Rumah Dinas Bupati. Sp.AMD – SD Model. Dalam Kelurahan Babat. Sp.KUD Trijaya – Tanjung Agung dan. Sekayu 2 ruas. Babat 1ruas. Lais 1 ruas total panjang jalan keseluruhan 5 KM dan untuk anggaran dari hadiah penghargaan Kementerian PUPR sebesar Rp20 miliar akan di alokasikan untuk pembangunan infstruktur jalan ruas Jalan Ahmad Dahlan (dalam kota sekayu) sepanjang 400 meter lebar 12 meter, 2 jalur,
pemeliharaan jalan ruas desa teladan- simpang supat 8 km dan peningkatan jalan simpang pauh- beji mulyo sepanjang 3 km
“Pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet itu menggunakan teknologi pembangunan Aspal Hotmix Menggunakan Campuran Serbuk Karet Alam Teraktivasi (SKAT), kalau inovasi ini diterapkan di seluruh jalan baik jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan Negara di Indonesia tentunya serapan karet rakyat akan lebih banyak dan kami yakin akan manpu mendongkrak harga karet Petani kita dan ketergantungan kita dari pasar internasional bisa lepas dengan sendirinya,” ujarnya.
Ketua umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari ini juga menjelaskan bahwa untuk tahap awal pembangunan aspal berbahan campuran karet di Muba tahun 2018 tersebut di sepanjang jalan 465 meter mampu menyerap 8,49 ton karet alam milik petani rakyat di Muba, bisa dibayangkan jika semua pemerintah daerah di Negeri ini menerapkan inovasi Aspal Karet ini tentunya serapan Karet Rakyat akan jauh lebih banyak.
“Ini sangat efektif dan membuktikan kalau implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet akan mendongkrak harga karet di kalangan petani khususnya di bumi Serasan Sekate ini,” terangnya.
Dodi menyebutkan, serapan karet petani rakyat di Muba mencapai 1,6 ton pertahun sedangkan untuk pembangunan jalan berbahan campuran karet di jalan sepanjang 465 meter saja sudah menyerap 8,9 ton.
“Nah, implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini sangat nyata ke depannya akan sangat membantu perekonomian petani karet di Muba,” kata Dodi.
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumsel ini juga menambahkan, pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet di Muba menggunakan dana APBD Tahun Anggaran 2018 dan menelan anggaran sebesar 1,8 miliar. “Untuk faktor ketahanan, metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini lebih tahan dan kuat,” bebernya.
Diketahui, inovasi pembangunan jalan aspal karet yang di inisiatori oleh Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin ini juga diganjar penghargaan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diserahkan secara langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Desember 2018 lalu dalam rangkaian puncak peringatan Hari Bakti PU di Auditorium Kementerian PUPR.
Diketahui, Kabupaten Muba sebagai tiga Kabupaten terbaik se-Indonesia dalam penyelenggaraan infrastruktur PUPR 2018 kategori Inovasi Penerapan Teknologi Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur PUPR. Tercatat dari total 416 Kabupaten dan 98 Kota di Indonesia, Kabupaten Muba satu-satunya daerah di Sumatera yang dinilai terbaik.
Tidak hanya itu, pembangunan jalan aspal karet di Muba juga dijadikan tempat studi banding Dinas PUPR di Indonesia untuk melihat dan mempelajari penerapan jalan aspal karet, adapun pihak yang sudah melakukan studi banding aspal karet di Muba yakni diantaranya Pemprov Jambi dan Pemprov Kalimantan Selatan.
Dalam kaitan tersebut, Presiden RI Joko Widodo juga menginstruksikan agar seluruh jalan di Indonesia dibangun dengan menggunakan aspal karet. Seperti yang sudah dilakukan di Kabupaten Muba tepatnya di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin.
Surat edaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Dalam Negeri sedang dipersiapkan sebagai payung hukum dari kebijakan ini.
Presiden berharap cara ini dapat mendogkrak harga karet di tingkat petani dan mengurangi ketergantungan komoditas karet pada pasar internasional.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat menemui sekitar 2.500 petani karet se-Sumatera Selatan di Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019).
Presiden menerangkan rendahnya harga karet dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang belum membaik. “Kalau ekonomi turun, permintaan dunia pada komoditas tertentu juga akan turun, mulai dari harga kelapa sawit, batubara, termasuk juga karet,” ucapnya.
Untuk itu, ujar Presiden, melepaskan ketergantungan terhadap pasar internasional dan meningkatkan penyerapan dalam negeri menjadi solusi agar harga komoditas terutama karet dapat berangsur membaik. Salah satunya dengan menggunakan karet sebagai bahan campuran aspal.
Sebagai langkah awal, pemerintah akan membeli karet untuk bahan pembuat aspal di tiga provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, dan Jambi. “Kalau perlu jangan hanya tiga provinsi itu, tetapi seluruh kabupaten, kota, dan provinsi di seluruh Indonesia harus mengaspal jalan dengan menggunakan aspal karet,” tegasnya.[**]
Penulis : As