PT Pupuk Indonesia [Persero] menjamin pasokan pupuk bersubsidi di lini III dan IV pada musim tanam Oktober- Maret aman. Perseroan sudah menyiapkan 1,26 juta ton pupuk bersubsidi dari lima anak perusahaan, seperti PT Pupuk Sriwidjaja [Pusri] Palembang, Pupuk Iskandar Muda, Pupuk Kaltim, Petrikomia Gresik dan Pupuk Kujang.
Kepala Komunikasi Korporat Indonesia, Wijaya Laksana menyatakan langkah ini diambil agar di musim tanam tidak ada lagi keluhan terkait kelangkaan pupuk di sejumlah daerah.
Dia menyebutkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 1,26 juta ton, terdiri dari 532.106 ton urea, 375.510 ton NPK, 123.096 ton ZA, 123.012 ton SP-36, dan 114.979 ton organik.
“Kebutuhan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di Indonesia saat musim tanam Oktober 2019 -Maret 2020 mendatang dan alokasi yang disiapkan di masing-masing produsen sesuai yang diatur dari Kementrian Pertanian, serta mengacu pada Permendag 15/M-DAG/PER/4/2013,”ungkap dia dalam rilis Pusri Palembang, Sabtu [14/9/2019].
Ia mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pupuk, perseroan meningkatkan ketersediaan stok hingga dua kali lipat baik di lini III, yakni gudang yang berlokasi di kabupaten dan Lini IV yaitu di kios resmi.
Perusahaan pupuk pelat merah itu tercatat telah menyalurkan 6.026.667 ton pupuk bersubsidi hingga hingga 11 September 2019. Jumlah itu setara 68 % dari alokasi penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2019 sebesar 8,8 juta ton. “Untuk mengantisipasi kebutuhan petani, kami pun menyiapkan stok pupuk non subsidi di kios-kios,” jelasnya.
Namun demikian, penyaluran itu lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 9,55 juta ton. Penyaluran pupuk subsidi itu meliputi, 2.612.641 ton pupuk urea, 583.313 ton pupuk SP-36, 636.207 ton pupuk ZA, 1.697.400 ton pupuk NPK, dan 497.104 ton pupuk organik.[**]
Penulis : rilis/CNN Indonesia