PETANI harus bangga dengan profesinya, karena hasil jerih payah petanilah hajat orang banyak berupa pangan akan tercukupi. Apalagi Sumsel memiliki lahan pertanian yang sangat luas, terutama padi, sebagai sektor andalan Sumsel, daerah yang memiliki lahan yang luas harus mampu berkontribusi dalam menyiapkan ketersediaan cadangan pangan, baik untuk konsumsi dalam daerah bahkan lebih luas lagi sebagai penyedia stok pangan nasional.
Oleh sebab itu, petani di Sumsel semakin dimudahkan dalam meningkatkan hasil produktivitas pertaniannya, pemerintah membuat gebrakan dengan menyediakan Kartu Tani yang diterbitkan Kementerian Pertanian (Kementan) RI bekerjasama dengan BNI memberikan kemudahan dalam transaksi seperti pembelian pupuk bersubsidi.
Kartu Tani merupakan sarana akses layanan perbankan yang terintegrasi (simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman), juga berfungsi sebagai kartu subsidi/wallet. Kartu Tani diperlukan petani untuk membantu produksi pertaniannya pada komoditas Padi, Jagung.
Kartu Tani yang dibagikan kepada masing- masing petani dapat dipastikan kevalidan dan keamanannya, karena berfungsi sebagai identitas diri petani, sarana menabung, serta salah satu syarat untuk mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna pembiayaan pertanian.
“Baru saja kita saksikan tadi panen untuk penanaman kedua sekaligus awal dari musim tanam ketiga. OKU Timur kita tau menjadi lumbung pangan Sumsel. Ini juga yang pernah saya impikan saat menjabat OKU Timur, bahkan produksi.ladi OKU Timur sempat mencapai angka 1 juta ton gabah kering panen pada tahun 2015 lalu,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru
disela-sela panen padi di desa Ringin Sari Kecamatan Belitang III Kabupaten OKU Timur, Minggu (27/9) petani Sumsel akan banyak diuntungkan dengan adanya kartu tani ini. Meski ditengah lahan sawah namun transaksi perbankkan tetap bisa dilakukan.[***]
Ril/one